Jateng
Minggu, 20 November 2016 - 11:50 WIB

PAMERAN SEMARANG : Ratusan Arsitek Pamerkan Karya di Lawang Sewu

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampakan bagian dalam Gedung Lawang Sewu, Kota Semarang (bumn.go.id)

Pameran karya ratusan arsitek digelar di Lawang Sewu Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ratusan arsitek yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dari berbagai daerah memamerkan karya arsitektur mereka pada Pekan Arsitek 2016 di Gedung Lawang Sewu, Kota Semarang, Selasa-Sabtu (22-26/11/2016).

Advertisement

“Berbagai inovasi karya desain infrastruktur kota, konstruksi, material, taman, jalan, ruang terbuka hijau [RTH], perumahan, dan sebagainya,” kata Ketua IAI Jawa Tengah Satrio Nugroho di Semarang, Jumat (18/11/2016).

Menurut dia, keberadaan IAI sebagai organisasi yang membawahi arsitek sebenarnya sudah cukup tua dan sudah dikenal oleh pemerintah maupun industri pengembangan jasa konstruksi nasional. Bahkan, kata dia, banyak berkontribusi karya-karya atau produk arsitektural dari anggota-anggota IAI yang dinikmati masyarakat dalam bentuk pembangunan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Namun, untuk berinteraksi atau dengar pendapat dengan masyarakat selama ini masih terbilang minim. Kami tidak sekadar pamer karya, namun juga ingin memberikan nilai rekreasi edukatif,” katanya.

Advertisement

Pekan Arsitek 2016 yang berlangsung di Gedung Lawang Sewu, lanjut dia,bisa menjadi ajang bertukar pengalaman dan pengetahuan mengenai teknologi seputar arsitektural. “Ya, baik bagi pemerintah, arsitek, maupun masyarakat luas. Kami ingin mengenalkan berbagai inovasi karya para arsitek muda yang tidak hanya bersaing di tingkat nasional, namun internasional,” katanya.

Ia menjelaskan konsep interaksi dalam penyelenggaraan Pekan Arsitek 2016 itu mengolaborasikan empat pilar, yakni organisasi profesi dan asosiasi, kalangan industri, pemerintah, dan tentunya masyarakat. “Kami juga akan memberikan kontribusi kepada pengunjung, seperti bedah karya, klinik arsitektur, klinik planologi, dan sebagainya sebagai pengetahuan bagi masyarakat dalam mengenal desain,” katanya.

Ada pula diskusi public hearing yang digelar, kata dia, misalnya mengenai Pasar Johar hingga seputar revitalisasi Kawasan Kota Lama, sebab revitalisasi bangunan kuno tidak boleh dilakukan sembarangan. “Misalnya, mengecat. Untuk bangunan kuno atau bangunan tua proses [pengecatan] berbeda dengan bangunan umumnya. Apakah konstruksi mengalami kelelahan beton, perlu direduksi,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Panitia Pekan Arsitek 2016 Sugiarto menambahkan IAI Jateng setidaknya beranggotakan 1.100 arsitek, dan 612 di antara mereka telah mengantongi sertfikat. “Ada 12 daerah yang akan berkontribusi mengirim karya arsitektur, antara lain Jogja, Solo, Bali, hingga Papua. Kami gelar pula sejumlah workshop untuk para arsitek muda,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif