Jogja
Sabtu, 19 November 2016 - 05:40 WIB

PSIM JOGJA : Gaji Pemain untuk November Dibayar Separuh

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo PSIM (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Rencananya manajemen akan langsung menyerahkan sisa gaji kepada pemain langsung di wisma PSIM.

Harianjogja.com, JOGJA-Gaji pemain PSIM bulan November ini ternyata hanya dibayarkan separuh saja. Sebab, separuh dari gaji pemain PSIM sudah dibayarkan jelang laga antara Laskar Mataram melawan PSCS Cilacap di babak 16 besar ISC B di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap beberapa waktu lalu.

Advertisement

“Iya, sek separuh sudah dibayarkan saat lawan PSCS. Jadi separuh lainnya dibayarkan sore ini, rencana jam 5,” ujar Topas Pamungkas, salah satu pemain PSIM kepada Harian Jogja, Jumat (18/11/2016) sore.

Menurut Topas, rencananya manajemen akan langsung menyerahkan sisa gaji kepada pemain langsung di wisma PSIM. Selain bertemu dengan manajemen, ajang ini juga akan dimanfaatkan para pemain untuk bertatap muka dengan pemain lainnya. Sebab, usai gagal melaju ke babak 8 besar setelah dikalahkan PSCS 1-0, tidak ada aktivitas antarpemain di Wisma PSIM.

Advertisement

Menurut Topas, rencananya manajemen akan langsung menyerahkan sisa gaji kepada pemain langsung di wisma PSIM. Selain bertemu dengan manajemen, ajang ini juga akan dimanfaatkan para pemain untuk bertatap muka dengan pemain lainnya. Sebab, usai gagal melaju ke babak 8 besar setelah dikalahkan PSCS 1-0, tidak ada aktivitas antarpemain di Wisma PSIM.

Sementara dibayarkannya gaji separuh kepada 25 pemain dan 5 pemain magang juga diakui oleh Manajer Keuangan PSIM, Beni Purwoko. Ia menyebutkan ada total Rp50 juta dana yang harus disiapkan manajemen untuk membayar sisa gaji kepada pemain.

Dari jumlah tersebut belum termasuk pembayaran katering kepada pihak ketiga, karena selama ini banyak pemain memilih tinggal di Wisma PSIM sambil menunggu pembayaran gaji mereka.

Advertisement

Beni menambahkan, sampai saat ini pihaknya juga masih menunggu terkait dengan nama pemain yang dipertahankan oleh Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto. Sebab, nama dan jumlah pemain rekomendasi ini akan sangat berpengaruh terhadap langkah manajemen ke depan. Apakah nantinya manajemen akan menerapkan latihan berkala kepada pemain atau mengikutkan skuat ke sejumlah turnamen.

“Oleh karena itu kami tunggu hal itu. Mengenai besaran gaji, sejak awal memang manajemen telah menerapkan gaji sesuai grade pemain. Tentu bedalah antara pemain profesional dan magang,” ucap Beni tanpa merinci nominal gaji pemain.

Menurut Beni, permasalahan keuangan manajemen sebenarnya tidak perlu terjadi pada akhir babak 16 besar. Namun, gagalnya menggelar laga melawan Perssu yang berujung pada penjatuhan sanksi kalah WO dari Komdis PSSI dan digelarnya laga tanpa penonton di Stadion Gemilang, saat melawan Persiraja membuat hal ini berpengaruh besar terhadap pembayaran gaji pemain.

Advertisement

Tak adanya pemasukan dari dua laga tersebut, lanjut Beni membuat manajemen harus memutar otak untuk membayar gaji kepada para pemain. Sebab, dari perhitungan awal jika dua laga itu digelar dengan penonton, maka pendapatan akan didapatkan oleh manajemen.

“Hitungannya bubar. Kami terpaksa harus membayar separuh dulu saat lawan PSCS dan sisanya sore ini,” tandas Beni.

Ke depan, Beni berharap agar tetap mampu menggelar laga dengan penonton di Stadion Sultan Agung. Ia meminta kepada suporter untuk mendukung upaya manajemen dengan tidak melakukan tindakaj yang berujung pada sulitnya mendapatkan izin menggelar laga dengan penonton.

Advertisement

“Selain itu kami juga terus berupaya untuk memaksimalkan pendapatan dari sektor lain. Selama ini memang kami lebih mengandalkan pendapatan dari tiket pertandingan,” ucap Beni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif