News
Sabtu, 19 November 2016 - 13:30 WIB

KABAR DUKA : Riwayat Penyakit yang Bikin Sutan Bhatoegana Wafat

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambar Sutan Bhatoegana saat diserang kanker. Sempat beredar kabar Sutan Meninggal tengah pekan ini, namun dikonfirmasi kabar itu hoax. (Istimewa/Twitter)

Sutan Bhatoegana meninggal usai dirawat di rumah sakit dalam beberapa pekan terakhir.

Solopos.com, JAKARTA – Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, meninggal dunia Sabtu (19/11/2016) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Beberapa pekan terakhir Sutan harus berjuang melawan penyakit sirosis yang dideritanya.

Advertisement

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi mengatakan, Sutan menghembuskan nafas terakhir setelah sempat menderita kanker hati.

Manajemen Rumah Sakit Bogor Medical Centre (BMC) Kota Bogor, membenarkan mantan politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana meninggal dunia di rumah sakit tersebut. Terlebih lagi, mantan Ketua Komisi VII DPR RI itu telah mengalami perawatan di rumah sakit tersebut dalam kurun waktu belakangan.

“Iya benar pak,” kata Humas RS BMC Kota Bogor, Siti Nur Arafah, seperti dilansir Antara, Sabtu (19/11/2016).

Advertisement

Seperti yang diketahui, Sutan Bhatoegana masuk ke RS BMC sejak 2 November 2016. Ia dikabarkan menderita kanker harti dan dirawat di ruang Suites nomor 223 rumah sakit tersebut. Terpidana kasus korupsi APBN 2013 itu meninggal dunia di usia 59 tahun.

Kesehatan mantan politikus Demokrat itu memang terus menurun. Dari sejumlah foto yang beredar, Sutan sudah tak seperti sebelumnya. Tubuhnya kurus kering. Mukanya yang bulat menjadi tirus lantaran penyakit yang menggerogoti badannya.

Sampai sejauh ini, penyebab pasti penyakit tersebut masih belum dapat diketahui. Akan tetapi, diyakini penyakit ini berkaitan dengan kerusakan jaringan sel-sel hati, seperti penyakit sirosis. Sirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C.

Advertisement

Penderita hepatitis B atau C mengalami peradangan hati yang berisiko memicu kerusakan di organ hati, dan dari kondisi tersebut dapat berkembang menjadi kanker hati.

Dikutip dari Mayo Clinic, Sabtu, sirosis (cirrhosis) merupakan tahap akhir dari perlukaan atau fibrosis hati yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit maupun kondisi medis, seperti hepatitis dan penyalahgunaan alkohol.

Sirosis menyebabkan jaringan hati mengeras sehingga tidak berfungsi dengan baik. Normalnya, hati berfungsi untuk menetralkan racun-racun di dalam tubuh, serta membersihkan darah. Jaringan hati yang telanjur mengeras tidak bisa dipulihkan lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif