SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan perbankan. (Rachman/JIBI/Bisnis)
Apindo atau Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah (Jateng) mengharapkan penurunan suku bunga perbankan.
Semarangpos.com, SEMARANG — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng) berharap adanya penurunan suku bunga perbankan khususnya bagi para pengusaha agar pengembangan usaha menjadi optimal.
“Memang bank sekarang ini lebih selektif dalam memberikan kredit, masalahnya bunga bank terlalu tinggi khususnya bagi investasi,” kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Rabu (16/11/2016).
Menurut dia, suku bunga kredit jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga simpanan. Sebagai perbandingan, katanya, suku bunga simpanan yaitu deposito di kisaran 5%/tahun, sedangkan suku bunga kredit sekitar 12%/tahun-13%/tahun.
Dengan suku bunga pinjaman tersebut, Indonesia menurut dia, bahkan termasuk negara dengan suku bunga pinjaman yang cukup tinggi. Sebagai gambaran, suku bunga pinjaman di Vietnam hanya di kisaran 6%/tahun.
Pihaknya menilai kondisi tersebut akan berdampak negatif bagi daya saing industri dalam negeri di pasar asing. Pihaknya mengakui tidak mungkin jika perbankan harus menurunkan langsung suku bunga pinjamannya.
Oleh karena itu, Apindo mengusulkan kepada pemerintah supaya ada bank khusus yang didanai oleh pemerintah. “Tugasnya adalah memberikan kredit khusus bagi pengusaha dengan suku bunga yang murah, misalnya kalau bunga bank umum 13%/tahun, kami diberi 9%/tahun,” katanya.
Dia mengaarapkan dengan keberadaan perbankan khusus usaha tersebut industri di dalam negeri dapat bersaing dan memperluas lapangan kerja. “Karena kalau tidak buka lapangan kerja banyak, tidak ada investasi maka ekonomi kan tidak akan tumbuh. Apalagi ke depan target pemerintah tahun 2018 pertumbuhan ekonomi di atas 8%,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya