News
Jumat, 18 November 2016 - 19:30 WIB

PILKADA JAKARTA : LSI Sebut Elektabilitas Cuma 10,6%, Tim Ahok-Djarot Tertawa

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) memegang roti buaya yang diberikan oleh sejumlah relawan Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/8/2016). Roti buaya yang diberikan oleh relawan tersebut bertujuan untuk meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat agar tetap berdampingan untuk kembali maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

LSI menyebut elektabilitas Ahok anjlok hingga tinggal 10,6% jelang Pilkada Jakarta. Tim Ahok-Djarot hanya tertawa.

Solopos.com, JAKARTA — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei yang menyebut elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hanya 10-11% setelah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, tim Ahok-Djarot mempertanyakan kesimpulan anjloknya elektabilitas Ahok tersebut yang dinilai tak sesuai fakta.

Advertisement

Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus, hanya tertawa saat dihubungi oleh Bisnis/JIBI terkait hasil survei yang menunjukkan merosotnya elektabilitas Ahok-Djarot. Menurutnya, hasil survei yang dilakukan LSI tidak sesuai dengan fakta yang tampak di Rumah Lembang, tempat Ahok untuk berinteraksi dan menyerap aspirasi warga Ibu Kota.

“Masyarakat berdatangan dari seluruh penjuru Jakarta, enggak putus-putus,” ujar politikus Partai Nasdem tersebut kepada Bisnis/JIBI, Jumat (18/11/2016).

Bestari mengungkapkan tidak ada yang berubah dalam cara kampanye Ahok-Djarot meski lembaga pimpinan Denny JA itu menyebut bahwa elektabilitasnya merosot drastis. “Strateginya sudah ada, hanya ada polesan sedikit sedikit aja gak ada perubahan signifikan,” ujarnya.

Advertisement

Bestari meyakini bahwa pasangan calon petahana itu akan lolos di putaran pertama. “Kami tim sukses bekerja terus menerus dan meyakini bahwa kemenangan Ahok-Djarot hanya memerlukan satu putaran saja,” tuturnya.

Senada dengan pernyataan itu, politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan pihaknya hanya akan fokus bekerja. “Lanjut kerja,blusukan terutama,” kata Eva. Baca juga: Peluang Ahok Lolos Putaran Kedua, LSI Sebut “Mission Impossible”.

Eva juga mengaku tak bisa percaya terhadap survei yang dilakukan oleh lembaga survei milik Denny JA itu. “Hasil-hasil riset yang lain enggak gitu. Ahok masih teratas, tapi tunggu hasil lembaga yang netral deh,” ungkapnya.

Advertisement

Eva pun menyatakan tim pemenangan Ahok-Djarot sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang ada. Namun, dia tak ingin mengatakan strategi apa yang hendak dilakukannya. “Rahasia,” tutup Eva.

LSI menyebut dengan elektabilitas yang tinggal 10,6%, pasangan Ahok-Djarot berpotensi tersingkir di putaran pertama. Denny menyebut upaya membangkitkan elektabilitas Ahok sebagai “mission impossible“. LSI menyebut ada eksodus pemilih Ahok-Djarot setelah Bareskrim menetapkan calon petahana Gubernur DKI Jakarta itu sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Menurutnya, pemilih Ahok yang masih setia adalah pemilih militan yang dia sebut “kaum die hard“. Dalam survei itu, pemilih Ahok tinggal 10-11%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif