Soloraya
Kamis, 17 November 2016 - 19:15 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Bahayakan Penerbangan, Ketinggian Overpass Ngesrep Dikurangi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Overpass Tol Solo-Kertosono (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, ketinggian overpass di Ngemplak dikurangi karena membahayakan penerbangan.

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaksana proyek pembangunan tol Solo-Kertosono (Soker) sepakat mengurangi ketinggian overpass di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali.

Advertisement

Hal itu lantaran ketinggian overpass tersebut dinilai membahayakan penerbangan. “Kami mengalah dan akan mengubah ketinggian overpass di Ngesrep. Dalam waktu dekat, proyek overpass akan kembali dilanjutkan,” ujar Kepala Satuan Kerja (Satker) Tol Soker, Aidil Fiqri, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/11/2016).

Proyek overpass di Desa Ngesrep terhenti sejak 2,5 bulan lalu. Penghentian itu menyusul adanya teguran dari pengelola bandara dan Lanud Adi Soemarmo.

Advertisement

Proyek overpass di Desa Ngesrep terhenti sejak 2,5 bulan lalu. Penghentian itu menyusul adanya teguran dari pengelola bandara dan Lanud Adi Soemarmo.

Kedua institusi tersebut menilai ketinggian overpass melampaui batas maksimal yang ditentukan dan berada di garis lurus landasan pacu pesawat.

Lokasi overpass tersebut dinilai menjadi hambatan (obstacle) penerbangan menyusul landasan pacu (runaway) Bandara Adi Soemarmo akan diperpanjang dari 400 meter menjadi 3.000 meter.

Advertisement

Atas hal itulah, proyek pembangunan overpass di Ngesrep dihentikan sampai ada titik temu. “Setelah melalui rapat dan pertemuan berkali-kali, akhirnya disepakati ketinggian overpass dikurangi sesuai aturan,” ujar Aidil.

Dalam wkatu dekat, pihak pelaksana tol dan otoritas bandara serta Lanud akan menggelar pertemuan untuk membahas kontruksi overpass yang tak mengancam keselamatan penerbangan. Pilihan pengurangan ketinggian overpass itu adalah jalan terbaik ketimbang harus mengubah menjadi underpass.

“Kami mengalah demi proyek ini bisa dilanjutkan kembali,” ujar dia.

Advertisement

Aidil mengakui perubahan kontruksi tersebut merugikan pelaksana tol hingga 30% dari biaya normal. Meski demikan, baginya hal itu tak masalah asal proyek bisa segera rampung.

“Kalau hitung-hitungan, ya kami rugi. Terjadi pembengkakan biaya hingga 30% karena harus mengubah kontruksi lagi,” paparnya.

Sesuai rencana, jumlah tiang pancang overpass yang akan dipasang di satu titik di barat Bandara mencapai 150-an unit. Tiang-tiang pancang tersebut bakal menyangga jembatan selebar 9 meter dan panjang 250-an meter.

Advertisement

Pegawai Humas Pelaksana Tol Soker, Supriyanto, mengaku segera menyosialisasikan kepada warga di sekitar lokasi overpass menyusul dilanjutkannya proyek tersebut. Kesepakatan itu diharapkan menjadi solusi terbaik atas masalah overpass yang lama tak kunjung kelar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif