Jogja
Kamis, 17 November 2016 - 22:20 WIB

NARKOBA BANTUL : Beli Sapi di Madura, Sutarji Ditawari Sabu-sabu, Akhirnya Ditangkap Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Narkoba Bantul terungkap, seorang tersangka ditangkap yakni seorang pedagang sapi

Harianjogja.com, BANTUL—Polisi menangkap tiga tersangka penyalahgunaan Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu. Salah satu tersangka, warga Bantul yang menjadi pemesan barang haram tersebut merupakan seorang seorang pedagang sapi. Dia memesan paket sabu dari seorang bandar dari Pulau Madura.

Advertisement

Kasat Narkoba Polres Bantul, AKP Rudi Prabowo menjelaskan penangkapan ketiganya berawal dari adanya infomasi dari masyarakat yang mengetahui akan ada pengiriman barang jenis sabu ke wilayah Bantul. Mendapat informasi tersebut polisi kemudian melakukan penghadangan di jalan.

Namun ternyata orang yang diduga akan melakukan pengiriman barang sudah sampai ke sebuah rumah, yang beralamat di Dusun Kersan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.

Pada Rabu (16/11/2016) sekitar pukul 12.00 WIB, Polisi langsung mendatangi rumah yang diketahui merupakan kediaman Sutarji. Setelah diketahui Sutarji ternyata memesan sabu kepada salah seorang Bandar di Pulau Madura.

Advertisement

“Dia [Sutarji] ini pedagang sapi. Kemudian saat ingin membeli sapi di Madura dia ditawari temannya untuk membeli sabu,” jelas Rudi kepada wartawan saat melakukan gelar perkara di Polres Bantul, Kamis (17/11/2016).

Berdasarkan keterangan yang didapat dari tersangka. Seorang bandar narkoba dari Pulau Madura itu kemudian mengirimkan paket sabu sebanyak 2,08 gram melalui jalur darat mengunakan mobil Toyota Avanza.

Dua orang pengirim sabu yang langsung menyambangi rumah Sutarji tersebut dinilainya cukup nekat. Pasalnya selama ini dari kasus yang pernah dia ungkap belum ada yang sampai berani bertemu muka langsung antara penjual dan pembeli.

Advertisement

Lanjut Rudi, adanya temuan kasus ini pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan bandar yang lebih besar lagi. Diyakininya terdapat bandar yang lebih besar dibalik kasus tersebut karena transaksi yang dilakukan cenderung berani dan terang-terangan.

Sementara itu Sujarji mengelak telah memasan barang haram itu. Kata dia pemesan sebernarnya merupakan salah seorang temannya. Namun kata dia malah ditinggal kabur setelah barang pesanaya itu datang. “Itu kan teman saya pesan tapi enggak tahu itu terus lari ditinggal pergi. Cuma mengintai rumah saya, barang datang terus lari,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif