Jogja
Kamis, 17 November 2016 - 09:40 WIB

BENCANA DIY : UGM Sarankan Masyarakat Buat Sumur Resapan Cegah Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP menerobos banjir. (JIBI/Solopos/Antara)

Banjir merupakan bencana yang paling berpotensi terjadi menjelang puncak musim hujan

Harianjogja.com, SLEMAN – Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyarankan masyarakat membuat sumur resapan sebagai solusi efektif mencegah bencana banjir menjelang puncak musim hujan di daerah itu.

Advertisement

“Khususnya di daerah padat penduduk di Kota Yogyakarta, sumur resapan sebaiknya diperbanyak untuk mengurangi luapan air,” kata Direktur Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Djati Mardiatno seperti dikutip Antara, Rabu (16/11/2016).

Djati mengatakan banjir merupakan bencana yang paling berpotensi terjadi menjelang puncak musim hujan yang disertai dengan peningkatan cuaca ekstrem. Potensi bencana itu lebih banyak terjadi di wilayah padat penduduk atau perkotaan.

“Selama cuaca ekstrem bencana banjir paling berpotensi selain tanah longsor dan angin puting beliung,” katanya.

Advertisement

Penyediaan sumur resapan dengan diameter minimal 80 centimeter (cm) dan kedalaman 2-3 meter di setiap sudut bangunan publik atau pribadi mampu mencegah genangan atau bahkan banjir karena menyerap dan menampung setiap limpasan air.

Seiring dengan terus bertambahnya tingkat kepadatan penduduk di perkotaan yang disertai dengan pesatnya pembangunan, penyediaan drainase saja sering kali tidak optimal mencegah banjir.

“Aliran air drainase ke sungai sering kali tersendat sampah,” kata dia.

Advertisement

Menurut Djati, selain berfungsi mencegah banjir, sumur resapan juga dapat digunakan sebagai “bank air” untuk menampung air hujan sebagai cadangan pada musim kemarau.

Pembuatan sumur resapan pada dasarnya juga diwajibkan bagi seluruh bangunan seperti perhotelan atau pertokoan sebagai persyaratan memenuhi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

“Air resapan ramah lingkungan karena tidak membiarkan air terbuang sia-sia mengalir ke sungai dan menjadikannya sebagai imbuhan air tanah dangkal,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif