Jogja
Rabu, 16 November 2016 - 08:40 WIB

PEMKAB SLEMAN : Pemkab Akan Fasilitasi Masyarakat agar Mandiri

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Program bedah rumah ini merupakan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memfasilitasi masyarakat agar mampu mandiri, berkarya, berusaha, dan dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal dan berkesinambungan, kata Wakil Bupati setempat Sri Muslimatun.

Advertisement

“Melalui program-program pemberdayaan ini, masyarakat diharapkan turut aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan bersama-sama pemerintah mewujudkan kesejahteraan,” kata Sri Muslimatun pada program bedah rumah tidak layak huni di Dusun Murangan, Sleman, Selasa (15/11/2016).

Menurut dia, program bedah rumah ini merupakan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman yang saat ini terus dilakukan.

“Berdasarkan pada pendataan yang dilaksanakan pada 2014, jumlah total Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang sudah ditangani sebanyak 3.295 unit dari 9.086 unit,” katanya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Ia mengatakan, untuk program bantuan RTLH pada 2016 akan disalurkan bantuan ke 86 desa di 17 kecamatan dengan jumlah penerima sebanyak 419 unit.

“Alokasi dana sebesar Rp6,285 miliar dan masing-masing penerima bantuan mendapatkan Rp15juta dengan rincian untuk rumah Rp11,5juta dan untuk jamban Rp3,5 juta,” katanya.

Camat Sleman Iriansyah mengatakan kegiatan bedah rumah yang merupakan bantuan CSR dari Bank BPD DIY cabang Sleman dan Bank Sleman tersebut memberikan bantuan pada empat rumah di wilayah Kecamatan Sleman yakni Boiman (Murangan VIII), Hardono (Murten), Sanikem (Kleben) dan Juwarsam (Kepanjen) dengan masing-masing sasaran memperoleh bantuan sebesar Rp10 juta.

Advertisement

“Kegiatan bedah rumah yang dilaksanakan merupakan integrasi dari seluruh aspek dalam kampung KB,” katanya.

Ia mengatakan, pembentukan Kampung KB hakikatnya merupakan upaya membumikan program KB untuk mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dalam Kampung KB dan mengaktualisasikan delapan fungsi keluarga dengan menggunakan pendekatan budaya.

“Delapan fungsi keluarga yakni fungsi agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan dan fungsi reproduksi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif