Soloraya
Rabu, 16 November 2016 - 00:10 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Kualitas Aspal Jembatan Sabrang Lor Kurang Bagus

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Komisi IV DPRD Solo sidak ke proyek jembatan penghubung Kampung Sabrang Lor, Kelurahan Mojosongo, dengan Kelurahan Jebres, Selasa (15/11/2016). (JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Infrastruktur Solo, DPRD menilai aspal yang digunakan untuk proyek jembatan di Sabrang Lor kurang bagus.

Solopos.com, SOLO — Proyek rehab jembatan penghubung Kampung Sabrang Lor, Kelurahan Mojosongo, dengan Kelurahan Jebres sudah mencapai 90 persen.

Advertisement

Namun, DPRD menilai aspal yang digunakan kurang sempurna sehingga harus diperbaiki oleh PT Karya Bisa selaku kontraktor pelaksana proyek.

Hal itu terungkap anggota Komisi II DPRD Kota Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Selasa (15/11/2016). Empat anggota DPRD yang ikut sidak yaitu Ketua Komisi II Y.F. Sukasno, Wakil Ketua Komisi II Janjang Sumaryono Aji, Sekretaris Komisi II Supriyanto, dan anggota Komisi II Ginda Ferachtriawan.

Advertisement

Hal itu terungkap anggota Komisi II DPRD Kota Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Selasa (15/11/2016). Empat anggota DPRD yang ikut sidak yaitu Ketua Komisi II Y.F. Sukasno, Wakil Ketua Komisi II Janjang Sumaryono Aji, Sekretaris Komisi II Supriyanto, dan anggota Komisi II Ginda Ferachtriawan.

Proyek yang dimulai pada 25 Juli 2016 tersebut didanai APBD Kota Solo 2016 senilai Rp4.939.874.000. Pengerjaan tahun ini merupakan tahap II. Pengerjaan tahap I sudah dilaksanakan pada 2015.

Supriyanto mengatakan kontraktor sudah menyelesaikan 90 persen proyek. Hanya sedikit bagian yang belum terselesaikan.

Advertisement

“Kondisi jalan masih bagus. Kami minta Pemkot membuat detail engineering design [DED] dan kajian karena ini tak sekadar membuka dan melebarkan jalan tapi ada arus lalu lintas yang harus dikaji dengan matang. Pemkot harus memperhitungkan volume kendaraan dan beban muatan yang melintas,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi proyek, Selasa.

Ia menilai kualitas aspal yang digunakan untuk jembatan itu kurang bagus. Aspal itu masih kasar. Ia khawatir hal itu berimplikasi pada keawetan aspal.

“Kami minta kontraktor menggelar aspal lagi dengan kualitas yang bagus. Itu masih memungkinkan karena masih ada waktu satu bulan. Jangan sampai kondisi demikian lalu telanjur diserahkan ke Pemkot,” kata politikus Partai Demokrat itu.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, juga menilai perekatan aspal di jembatan itu sangat kurang. Ia meminta kontraktor memperbaiki.

“Jangan mengandalkan untuk menggunakan anggaran pemeliharaan. Targetnya pada 6 Desember 2016 jembatan selesai,” kata dia.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, mengatakan Jembatan Sabrang Lor itu akan mengurai kepadatan lalu lintas yang biasanya bertumpu pada Jembatan Kandang Sapi. Jembatan itu bisa dimanfaatkan warga dari utara sungai menuju Kampus UNS, ISI Solo, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kantor Kecamatan Jebres, dan STP.

Advertisement

“Saya optimistis jembatan itu akan memberi dampak  positif pada warga di utara jembatan khususnya di Mipitan, Sabrang Lor, Sabrang Kulon, dan Kedung Tungkul. Bisnis indekos akan marak di lokasi tersebut karena lokasi di belakang kecamatan [Jebres] sudah penuh tempat indekos,” kata dia kepada wartawan, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif