SOLOPOS.COM - Sumur modot di Ngadirojo, Wonogiri (Facebook/Didik Wahyudi)
Berita terpopuler Solopos.com kali ini mengenai kondisi sumur modot di Wonogiri hingga penemuan bayi laki-laki di Boyolali.
Solopos.com, SOLO — Jika Anda melintasi Jl Raya Solo-Pacitan tepatnya sebelum Gunung Pegat di Desa Pondok Wetan, Ngadirojo, Sadikan, beberapa tahun lalu Anda akan mendapati kondisi sumur yang tak lazim.
Ya, tak lazim dan unik ini karena sumur tersebut berbeda dengan sumur lazimnya, yang biasanya setinggi 1,5 meter-an. Sumur yang satu ini setinggi sekitar lima meter dari permukaan tanah. Warga setempat sering menyebutnya sumur modot.
Modot merupakan penggunaan istilah bahasa Jawa yang berarti mulur atau memanjang. Penyematan istilah ini mewakili kondisi sumur yang seakan-akan memanjang karena tingginya lima meter dari tanah.
Kepala Desa Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, Sadikan, kepada Solopos.com,Senin (14/1/2016), mengatakan sumur modot merupakan milik Marto Bejo.
Sumur Marto Bejo, sebelumnya hanya setinggi 1,5 meteran. Sumur berada di pekarangan rumah Marto Bejo. Sumur tersebut menempati kontur tanah perbukitan setinggi sekitar enam meter. Atas kondisi tertentu sang empunya mengeruk tanah tempat sumur tersebut berdiri.
Tetapi pemiliknya tetap mempertahankan bangunan sumur. Alhasil, sumur pun terlihat modot atau memanjang karena tanah di sekitarnya dikeruk. Sejak saat itu, sumur tak lagi digunakan karena sulit untuk mengambil air.
Kabar kondisi terkini sumur modot di Wonogiri menjadi berita terpopuler Solopos.com, Rabu (16/11/2016). Berita terpopuler lainnya, bayi cakep ditemukan di selokan kawasan Boyolali, kakek-kakek tewas di dasar sumur, tak ada pungli saat operasi zebra candi, gempa di Cilacap, hingga orang hilang Sragen.
Simak berita terpopuler Solopos.com, Rabu: