Soloraya
Selasa, 15 November 2016 - 18:40 WIB

KISAH TRAGIS : Sebatang Kara dan Kena Tipu, Kakek Asal Timor Leste Ini Butuh Uluran Tangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jose Maria Carmo alias Mustakim (JIBI)

Kisah tragis dialami seorang kakek asal Timor Leste yang hidupnya terkatung-katung di Solo.

Solopos.com, SOLO – Seorang kakek-kakek asal Timor Leste, Jose Maria Carmo, sudah tak bisa berjalan normal. Untuk berdiri dan berjalan ia harus bersandar di dua batang tongkat di tangannya.

Advertisement

Kakinya sakit sejak bertahun-tahun lalu. Tak hanya itu, dia juga mengalami masalah pada ginjalnya. Tulang punggungnya tak bisa lama-lama menahan tubuhnya untuk berdiri. Bicaranya juga terbata-bata.

Pria kelahiran Timor Leste 64 tahun silam itu tengah membutuhkan uluran tangan. Hidupnya terkatung-katung di Sidomulyo RT 002/RW 003 Makamhaji, Sukoharjo. Untuk sesuap nasi, dia berharap pada belas kasih dan berutang ke tetangga kanan-kirinya. Uang sewa kamar sudah berbulan-bulan tak bisa dibayarnya.

Sebelumnya, untuk hidup Mustakim mengandalkan uang pensiun dari pemerintah. Dia juga bertekad meneruskan hidup dengan bekerja mengingat badannya masih sehat. Namun, pada 2013, kakinya mengalami masalah. Dia tak bisa berjalan normal dan harus disangga tongkat. Setelah itu, penyakit-penyakit lainnya mendera dan membuatnya stres.

Advertisement

Dalam kondisi itu, pada 2015 lalu, Mustakim ditipu seseorang dan membuatnya kehilangan satu-satunya sumber penghasilan. Seorang kawannya menggunakan identitasnya untuk meminjam uang di sebuah koperasi. Kini, kawannya itu lari entah ke mana meninggalkan utang yang harus dibayar dengan uang pensiun bulanannya.

“Saya sudah berusaha untuk mengurus masalah itu tapi tak berhasil. Sudah setahun lebih saya tak mendapat uang pensiun. Saya hidup di sini sebatang kara karena keluarga saya semuanya di Timor Leste. Saya sendiri merupakan warga Negara Indonesia,” kata Mustakim sembari menunjukkan KTP-nya saat berbincang dengan Solopos.com di Griya Solopos, Selasa (15/11/2016).

Mustakim yang mengaku tinggal di Indonesia karena tidak ingin Timor Leste berpisah dari NKRI menjelaskan saat ini ia hanya berharap bisa pindah ke tempat saudaranya di Kupang. Namun karena kondisinya dan keterbatasan dana dia tak bisa ke sana. Dia mengaku sempat mendapat tawaran bantuan untuk ke Kupang tahun lalu, namun hingga sekarang bantuan itu tak terealisasi.

Advertisement

“Sekarang saya membutuhkan bantuan dari para dermawan untuk bisa bertahan hidup. Saya sangat berharap ada dermawan yang bisa membantu saya ke Kupang, daripada hidup di sini saya terkatung-katung,” tutur dia.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis Timor Leste
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif