News
Minggu, 13 November 2016 - 17:05 WIB

Jejak Pelaku Bom Gereja Oikumene, dari Tobat hingga "Kuasai" Masjid

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Pelaku bom Gereja Oikumene diketahui berjualan ikan di depan Masjid Al Muhajirin. Dia disebut-sebut “menguasai” masjid itu.

Solopos.com, JAKARTA — Pria diduga pelaku bom Gereja Oikumene, Jl. Cipto Mangkunkusumo, Sengkotek, Samarinda, Johanda alias Jo bin Muhammad Aceng, sehari-hari berjualan ikan di depan Masjid Al Muhajirin, lokasinya tak jauh dari tempat kejadian ledakan.

Advertisement

“Sudah bertahun-tahun Johanda tinggal di sini [Sengkotek]. Ceritanya dia sudah tobat dan terus diincar warga dengan memperhatikan gerak geriknya. Enggak tahu kita ini, kecolongan [terjadi ledakan], padahal dia baik saja jualan ikan,” kata Sandi Santoso, Ketua RT 003 Sengkotek Minggu (13/11/2016).

Ledakan di Gereja Oikumene melukai empat anak-anak, yaitu Intan Olivia, Alvaro Aurelius, 4, Triniti Hutahaya, 3, dan Anita Kristobel Shiotang, 2. Sebagian besar alami luka bakar sekujur tubuh. Para korban kini di rawat di Rumah Sakit (RS) AW SJahranie.

Dikatakan Sandi, Johanda kerap tertutup dalam kegiatan beribadah di Masjid Muhajirin. Warga pun akhirnya perlahan-lahan tersingkir untuk beribadah di masjid tersebut. Cukup banyak jemaah di masjid yang menjadi tempat kumpul Johanda.

Advertisement

“Masjidnya tertutup, kita saja tidak masuk. Dulu, masjid ini punya masyarakat. Kemudian, masjid ini punya Muhammadiyah. Habis dikuasai mereka itu, Muhammadiyah tersisih. Kami tidak dilarang masuk masjid, tetapi secara halus diusir. Kita saja habis salat di masjid itu, disapu bekas tempat kita salat, dipel,” kata Sandi.

Sementara itu, Pendeta Gereja Pantekosta Indonesia Samion Praniangin mengatakan Gereja Oikumene merupakan tempat beribadah masyarakat sekitar. Ada pula jemaat dari luar daerah seperti Loa Duri Kutai Kartanegara dan Loa Janan. Hubungan jemaat gereja sangat baik dengan masyarakat sekitar Gereja Oikumene. Baca juga: Pelaku Dipukuli Warga, Ledakan Gereja Oikumene Samarinda Ditangani Densus.

“Saya enggak begitu paham maksud [yang meledakan bom di gereja]. Sangat disesalkan, orang yang pintar menggunakan kepintaran untuk yang tidak baik. Selama ini aman saja di Gereja Loa Janan Ilir,” kata Samion.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif