News
Jumat, 11 November 2016 - 15:17 WIB

Setelah di Kopassus, Presiden Beri Pesan Serupa di Mako Brimob

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Presiden Jokowi memberikan arahan di Mako Brimob, Depok. Jokowi fokus ke soal kebhinekaan yang juga dia sampaikan ke Kopassus.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya Brimob sebagai satuan elite kepolisian untuk memahami keanekaragaman budaya dan persatuan bangsa. Presiden menyebutkan keanekaragaman adalah sebuah kekuatan bagi Indonesia untuk dapat maju menyongsong persaingan di masa datang.

Advertisement

Hal itu disampaikan oleh Presiden saat memberikan pengarahan pada Pasukan Brimob di lapangan markas Korps Brimob, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/11/2016). “Kita ingin Indonesia menjadi contoh terbaik bagi dunia dalam mengelola keberagaman. Beberapa negara sudah menjadikan kita sebagai contoh itu. Di mana kemajemukan justru menjadi kekuatan bangsa kita untuk maju,” kata Pesiden.

Presiden menyampaikan kerukunan dalam kebhinnekaan merupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia. Maka tak selayaknya, ujar Presiden, segala keragaman dan perbedaan dijadikan sebuah pertentangan yang dapat memecah belah bangsa.

Advertisement

Presiden menyampaikan kerukunan dalam kebhinnekaan merupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia. Maka tak selayaknya, ujar Presiden, segala keragaman dan perbedaan dijadikan sebuah pertentangan yang dapat memecah belah bangsa.

Di era persaingan ini, lanjutnya, sudah seharusnya rakyat Indonesia bersatu padu memperkuat bangsa Indonesia hingga menjadi bangsa pemenang. “Sebagai bangsa besar, kita akan mundur jauh ke belakang kalau energi bangsa ini dihabiskan untuk pertentangan-pertentangan suku, pertentangan agama, dan pertentangan golongan,” kata Jokowi.

Dalam arahan tersebut, Presiden berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah mengabdikan diri untuk tugas negara yang tidak ringan. Menurut Presiden, Polri telah memberikan perlindungan kepada segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia merupakan tugas yang selama ini diamanahkan.

Advertisement

“Saya meyakini Korps Brimob mampu menjadi pelopor persatuan dan menjadi penjaga kebhinnekaan. Jalinlah komunikasi dengan seluruh anak bangsa. Ajak mereka untuk mengedepankan semangat persatuan, semangat kesatuan, semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai Indonesia yang damai, Indonesia yang tertib, Indonesia yang bersatu,” tegasnya.

Mengakhiri arahannya, Presiden Jokowi mengajak seluruh Korps Brimob untuk tetap setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD), dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, Presiden juga menginstruksikan Korps Brimob untuk selalu menjaga kekompakan dan kehormatan dalam menjalankan setiap tugas negara.

“Selalu memperkuat kekompakan dalam menjalankan tugas negara. Serta selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan sebagai anggota Polri sehingga Korps Brimob akan semakin dipercaya, akan semakin dicintai oleh masyarakat,” tutup presiden.

Advertisement

Ditemui seusai pengarahan, Presiden Joko Widodo menerangkan bahwa selain memberikan arahan, kedatangan dirinya ke markas Korps Brimob juga dimaksudkan untuk meninjau kesiapan jajaran Korps Brimob dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat. Presiden mengapresiasi terhadap segala kesiapan yang telah ditunjukkan dan dilihatnya sendiri di lokasi tersebut.

“Kita tadi melihat betapa kesiapan itu ada. Kita harapkan dengan kesiapan-kesiapan yang ada ini bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat, bisa mengayomi, bisa melindungi, sehingga rasa aman selalu ada di masyarakat kita,” ungkapnya.

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pengarahan tersebut ialah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin, dan Komandan Korps Brigade Mobil Inspektur Jenderal Pol. Murad Ismail.

Advertisement

Ini bukan kali pertama Presiden konsen ke soal kebhinekaan. Kamis (10/11/2016) lalu, Presiden Jokowi melemparkan gertakan kepada para provokator dan aktor-aktor politik yang ingin memecah belah kebhinekaan Tanah Air ketika memberikan pengarahan kepada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Kopassus, Cijantung.

“Di sini ada satuan Sandi Yudha, Satuan Komando, Para Komando (Parako), Penanggulangan Teror (Gultor), ini merupakan pasukan cadangan yang dalam keadaan emergency, dalam keadaan darurat, pasukan cadangan yang bisa saya gerakkan,” kata Presiden.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif