Soloraya
Jumat, 11 November 2016 - 23:40 WIB

PILKADES SUKOHARJO : Bersaing dengan Anaknya, Cakades Ngemplak Tetap Kampanye

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkades (JIBI/dok)

Pilkades Sukoharjo, calon kades Ngemplak, Kartasura, terpaksa daftarkan anaknya karena tak punya pesaing.

Solopos.com, SUKOHARJO — Mantan Kepala Desa Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo, Wartono, harus bersaing dengan anaknya, Gatot Winarno, dalam pilkades serentak, 8 Desember mendatang.

Advertisement

Wartono terpaksa mendaftarkan anaknya sebagai cakades agar Pilkades Ngemplak bisa berlangsung, Sesuai aturan baru, pilkades harus diikuti minimal dua cakades dan maksimal lima cakades.

Di Desa Ngemplak, Wartono yang maju untuk periode ketiga menjadi satu-satunya pendaftar cakades yang memenuhi syarat. “Karena sampai hari terakhir pendaftaran pilkades hanya saya yang mendaftar dengan persyaratan komplet, saya terpaksa mendaftarkan anak saya, Gatot Winarno. Meskipun harus bersaing dengan anak, saya tetap akan menjalani sesuai prosedur termasuk tetap kampanye,” ujar Wartono ketika dihubungi Solopos.com melalui telepon selulernya, Jumat (11/11/2016).

Menurut dia, meski bersaing dengan anaknya, dia optimistis akan mampu memenangi persaingan tersebut. Berdasar informasi yang diperolehnya, mayoritas warga Ngemplak masih mendukung dirinya.

Advertisement

Namun, Wartono juga tak mempermasalahkan seandainya nanti dia dikalahkan oleh anaknya. Dia mengakui sejumlah warganya menginginkan suasana baru dalam kepemimpinan pemerintahan desa.

Kelompok tersebut akan mendukung putranya, tapi ia meyakini jumlahnya tidak begitu banyak. Terpisah, salah seorang anggota panitia Pilkades Ngemplak, Tuwiyono, mengatakan semula warga yang mendaftar untuk mengikuti pilkades di Desa Ngemplak ada empat orang.

Namun, hingga hari terakhir pengembalian formulir pendaftaran dan persyaratan hanya Wartono yang mengembalikan. Karena itu menjelang penutupan pendaftaran, Wartono mendaftarkan anaknya.

Advertisement

“Saya juga tidak tahu persis kenapa dari empat orang yang mengambil formulir pendaftaran hanya Pak Wartono yang akhirnya memastikan maju,” ujar dia.

Dengan tidak adanya calon lain yang maju pilkades, beban Wartono dinilai menjadi ringan. Setidaknya ongkos politik yang dikeluarkan relatif lebih kecil dibanding jika dia bertarung dengan orang lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif