Jateng
Jumat, 11 November 2016 - 11:50 WIB

HARI PAHLAWAN : Tugu Muda, Kenangan Pertempuran 5 Hari di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan Tugu Muda Kota Semarang. (birohumas.jatengprov.go.id)

Hari Pahlawan di Semarang tak lepas dari Tugu Muda yang berdiri tepat di depan Lawang Sewu.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tugu Muda adalah sebuah monumen berbentuk tiang besar  yang tingginya 53 meter, berdiri kokoh di Jl. Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Tugu Muda dibangun di jantung Kota Semarang, tepat di tengah-tengah persimpangan lima jalan utama, yakni Jl. Pandanaran yang mengarah ke Simpang Lima, Jl. Mgr. Sugiopranoto yang mengarah ke Kabupaten Kendal, Jl. Imam Bonjol jurusan Stasiun Poncol, Jl. Pemuda yang mengarah ke Kota Lama, dan Jl. dr. Sutomo yang mengarah ke kawasan kota atas.

Advertisement

Namun, tahukah Anda apa fungsi dan makna dari Tugu Muda? Monumen Tugu Muda dibangun untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Semarang pada 14-18 Oktober 1945. Selama lima hari itu, warga Semarang melawan tentara Jepang. Peristiwa itu kondang disebut Pertempuran Lima Hari. Sebagai bukti semangat berani mati mereka mempertahankan kemerdekaan negara yang baru beberapa pekan diproklamasikan di Jakarta kala itulah, dibangun Tugu Muda.

Banyak cerita di balik tugu yang berdiri di jantung Kota Semarang itu. Seperti dilansir pusakaindonesia.org, Saat itu, delapan polisi istimewa yang menjaga tandon air di Wungkal diserang tentara Jepang. Para polisi ini ditangkap, dilucuti, dan disiksa di Markas Kidobutai di Jatingaleh. Peristiwa ini memicu keberanian pemuda-pemudi Semarang yang bahu membahu bersama tentara Badan Keamanan Rakyat (BKR) melakukan serangan balasan hingga meletus pertempuran.

Monumen yang diresmikan pada 20 Mei 1953 oleh Presiden Soekarno ini mempunyai makna di balik bentuknya. Bentuk yang menyerupai lilin mengandung makna semangat para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam.

Advertisement

Di bagian bawah terdapat lima relief yang menggambarkan perjuangan para pahlawan. Relief pertama yakni Relief Hongerodeem menggambarkan kehidupan rakyat Semarang yang mengenaskan saat itu hingga banyak rakyat yang terkena penyakit busung lapar, hongerodeem dalam bahasa Belanda mempunyai arti busung lapar. Relief kedua disebut Relief Pertempuran karena dalam relief digambarkan para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya dengan penuh semangat.

Relief Penyerangan adalah relief yang ketiga melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajah untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Keempat, Relief Korban menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang itu banyak rakyat yang menjadi korban. Relief kelima, Relief Kemenangan yang menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi Kota Semarang.

Saat ini, Tugu Muda dipercantik dengan air mancur dan taman yang indah. Lampu warna-warni menambah kesan anggun Tugu Muda di malam hari. Pada taman terdapat beberapa pohon cemara dan duplikasi lima bilah senjata bambu runcing yang berdiri berjajar menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan para pejuang kala itu bersenjatakan bambu runcing. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci : Hari Pahlawan Tugu Muda
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif