SOLOPOS.COM - Ribuan orang memadati kawasan Bundaran Air Mancur Bank Indonesia sebelum menuju ke depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)
Fahri Hamzah dan Fadli Zon dilaporkan ke MKD dengan tudingan menghasut Demo 4 November.
Solopos.com, JAKARTA — Dua Wakil Ketua DPR masing-masing Fahri Hamzah dan Fadli Zon dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena dituding menghasut dalam demo 4 November lalu di depan Istana Negara Jakarta. Sekretariat Nasional Komite Penegakan Pro Justicia (KPPJ) secara resmi melaporkan kedua politisi itu hari ini, Jumat (11/11/2016).
“Sebagai pimpinan DPR, mereka adalah juru bicara DPR, dalam artian institusi. Kalau bicara sebagai jubir DPR, apakah memang benar yang dua orang lakukan saat itu mewakili institusi DPR,” kata kuasa hukum KPPJ Finsen Mendrofa, di Kompleks Parlemen.
Finsen menilai, sebagai wakil rakyat, Fahri dan Fadli seharusnya bisa menjaga diri agar tidak mencederai institusi. Pasalnya, keberadaan keduanya dalam demo terkesan membuat demo jadi seperti ditunggangi. “Kita lihat dari perspektif itu, dalam UU MD3 juga dikatakan, setiap anggota wajib memelihara kerukunan nasional, bukan memanas-manaskan,” ujar Finsen.
Khusus terhadap Fahri Hamzah, KPPJ juga menilai ada unsur penghasutan massa terkait makar. Untuk itu mereka melampirkan sejumlah bukti seperti video, link berita di media online, dan foto-foto saat orasi.
Menanggapi laporan itu, Fahri Hamzah mengaku tidak takut, bahkan siap didemo akibat ikut demo 411 lalu tersebut. Menurut Fahri, laporan tersebut dianggap sebagai konsekuensi pejabat publik.
“Kita sekarang hidup di era demokrasi di mana rakyat telah memiliki kebebasan penuh untuk mengontrol jalannya negara. Dan, setiap pejabat negara harus tahu dan sadar diri bahwa dia dikontrol rakyat, maka saya tidak saja siap dilaporkan, bahkan saya siap didemo,” ujarnya.