Jogja
Kamis, 10 November 2016 - 20:20 WIB

PILPRES AS : Pasar Kaget Trump Terpilih

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Electoral Votes Amerika Serikat. (Istimewa)

Pilpres AS dan kemenangan Trump mengagetkan publik.

Harianjogja.com, JOGJA — Pengamat Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas mengatakan, kemenangan Donald Trump sebelumnya sangat tidak diduga-duga oleh publik. Kemenangan tersebut bahkan mengakibatkan sedikit sentimen pasar.

Advertisement

“Muncul sentimen negatif dari pasar, Rupiah turun, Yen juga turun. Pasar kaget dengan kemenangan Trump. Meski sesaat itu yang terjadi,” katanya saat dihubungi Harianjogja.com, Rabu (9/11/2016).

Ratih yang saat itu berada di Jepang untuk kegiatan seminar mengatakan, kemenangan Trump tentu akan memberikan warna tersendiri bagi Amerika ke depan. Selama kampanye, Trump ingin mengembalikan dominasi Amerika dalam segala hal, baik aspek ekonomi, politik, keamanan dan lainnya sesuai keinginan Republik.

“Tentu kebijakan-kebijakan Trump seperti ekonomi ada sedikit perubahan dari pemerintahan sebelumnya,” ujar dia.

Advertisement

Meski begitu, Ratih tidak terlalu yakin, statemen-statemen selama kampanye yang dilakukan Trump sepenuhnya dilaksanakan. Sebab, kondisi saat kampanye sangat berbeda ketika dia berposisi sebagai presiden.

“Saat kampanye Trump menjual isu-isu yang saat itu diinginkan oleh publik. Saat menjadi presiden, kondisinya berbeda, saya tidak begitu yakin Trump akan melakukan apa yang dikampanyekan,” katanya.

Ratih melihat sosok Trump yang pengusaha menjadi alasannya. Menurut Ratih, kebijakan pemerintah AS ke depan tetaplah mengutamakan pragmatisme secara ekonomi. Apalagi jika melihat persaingan saat ini, ekonomi China juga cukup dominan.

Advertisement

“Karakter Trump itu ingin tampil beda dan tidak ingin mengikuti pemerintahan sebelumnya, Obama. Tentu dia akan mengubah beberapa kebijakan AS dengan melihat situasi global saat ini,” tandasnya.

Menurut Ratih, pertumbuhkan ekonomi negara-negara di Asia khususnya Indonesia tetap akan menjadi pertimbangan Trump saat menjadi presiden. Apalagi ekonomi Indonesia termasuk 10 besar negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif