Jatim
Kamis, 10 November 2016 - 11:05 WIB

PENJAMBRETAN PONOROGO : Polisi Kesulitan Lacak Komplotan Penjambret di Konser Tipe-X

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang melaporkan kecopetan setelah menonton konser musik di Alun-alun Ponorogo Rabu malam ke Mapolres Ponorogo, Kamis (3/11/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Penjambretan Ponorogo, polisi kesulitan melacak penjambret dalam konser musik di Alun-alun Ponorogo beberapa waktu lalu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Aparat dari Satreskrim Polres Ponorogo mengaku kesulitan melacak dan mencari pelaku jambret yang beraksi di acara konser musik Tipe-X dan Endank Soekamti di Alun-alun Ponorogo beberapa waktu lalu. Padahal, ada 93 laporan kehilangan barang berharga yang masuk ke Polres Ponorogo seusai konser tersebut.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Darmawan, mengatakan saat ini baru menahan satu penjambret yang beraksi di acara konser musik tersebut. Diduga aksi penjambretan itu dilakukan secara berkomplotan karena jumlah laporan korban mencapai 93 laporan. (baca: Usai Nonton Konser Musik, 93 Orang Mengadu Kecopetan)

Dia mengatakan pelaku yang sudah ditangkap yaitu AFY, 41, warga Jl. Surimoro 23 A RT 004/RW 006, Desa Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Saat pelaku diperiksa dan dimintai keterangan, pelaku tidak mengakui beraksi secara berkelompok.

Akibatnya, penyidik kesulitan dalam mengembangkan kasus ini. Selain itu, barang bukti serta jejak para pelaku juga minim sehingga sulit untuk ditelusuri. Pelaku yang ditangkap juga tidak membawa handphone pribadi, sehingga penyidik juga kesulitan untuk mendeteksi keberadaan pelaku lainnya. (baca: Dari 93 Laporan, Polisi Baru Tangkap 1 Pelaku)

Advertisement

“Pelaku ini tertangkap tangan oleh warga. Mereka komplotan jambret yang sudah profesional, para pelaku tidak menggunakan HP saat beraksi, sehingga saat ketangkap polisi, keberadaan komplotan itu sulit dideteksi,” terang dia kepada Madiunpos.com di Mapolres Ponorogo, Rabu (9/11/2016).

Meski demikian, kata Rudi, aparat Satreskrim Polres Ponorogo akan terus melakukan upaya pencarian para pelaku. Rudi mengakui dalam proses penyidikan ini memang ada beberapa korban yang kerap datang ke Mapolres Ponorogo untuk menanyakan terkait kasus itu.

“Itu di media sosial ada informasi yang menyebutkan kalau HP yang dijambret saat konser musik di alun-alun sudah ketemu. Padahal informasi itu hoax, sehingga kami harus menjelaskan kepada korban yang datang ke Mapolres,” jelas Rudi.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah konser musik Tipe-X dan Endank Soekamti di Alun-alun Ponorogo pada Rabu (2/11/2016) malam, ada sebanyak 93 orang yang mengadu kejambretan ke Mapolres setempat. Barang-barang yang dijambret sebagian besar HP dan dompet.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif