News
Kamis, 10 November 2016 - 22:42 WIB

"Dilamar" Jokowi, Bos Alibaba Malah Digaet Malaysia, Ini Kata Menkominfo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jack Ma (Businessinsider)

Sempat “dilamar” Presiden Jokowi jadi penasihat ekonomi digital Indonesia, bos Alibaba, Jack Ma, justru digaet Malaysia.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah tetap akan mendekati founder sekaligus CEO Alibaba Group, Jack Ma, sebagai adviser (penasihat). Malaysia menyalip rencana Indonesia dengan menunjuk Taipan China itu untuk posisi yang sama.

Advertisement

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menawari Jack Ma sebagai penasihat digital ekonomi di Indonesia saat Kepala Negara melakukan kunjungan ke China beberapa waktu lalu. Saat itu, Jack Ma menyetujui tawaran tersebut.

Namun, Jack Ma diketahui juga menyetujui tawaran dari Malaysia untuk menjadi penasihat ekonomi digital negeri itu. Dikutip dari kantor berita Malaysia Bernama, hal tersebut diumumkan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak saat meluncurkan platform e-commerce Alitrip Malaysia Tourism Pavilion di Beijing, Jumat (4/11/2016).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan masih ingin mengecek kembali informasi tersebut. “Karena ramai terus di Indonesia [soal penunjukkan Jack Ma], akhirnya kita keduluan sama Malaysia. Tapi saya akan lihat dulu, bener enggak nih,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (10/11/2016).

Advertisement

Rudiantara mengatakan akan berdiskusi tentang kelanjutan penawaran Jack Ma sebagai adviser dengan Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution. “Saya akan tetap approach [mendekati] dia. Tapi, saya juga akan konsultasi dengan Pak Darmin, enaknya bagaimana,” ujarnya.

Pemerintah tengah fokus mendorong pengembangan ekonomi digital (e-commerce) di dalam negeri dengan menawarkan berbagai kemudahan. Teranyar, dengan peluncuran Paket Kebijakan 14 tentang Roadmap E-commerce yang dilakukan hari ini. Target paket ini adalah nilai perdagangan e-commerce di Indonesia dapat mencapai US$130 miliar pada 2020 dari valuasi tahun lalu yang baru mencapai US$17-18 miliar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif