Jogja
Rabu, 9 November 2016 - 01:20 WIB

PILKADA JOGJA : Sambangi Sanggrahan, Imam-Fadli Dicurhati Soal Label Prostitusi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Paslon walikota dan wakil walikota Imam Priyono-Achmad Fadli (batik putih) didampingi isteri beserta pendukungnya saat berkampanye di Pasar Bringharjo, Selasa (1/11/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Jogja, kampanye jadi kesempatan warga curhat

Harianjogja.com, JOGJA — Pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja, Imam Priyono-Achmad Fadli menyambangi warga Kampung Mrican dan Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Senin (7/11/2016). Keduanya berdialog dengan warga kedua kampung tersebut.

Advertisement

Dalam dialognya sebagian besar warga mengeluhkan label prostitusi di kawasan tersebut meski warga sudah berupaya menghilangkan imag prostitusi dengan berbagai kegiatan pemberdayaan. Seperti diungkapkan oleh ketua RW 09 Kampung Mrican, Sarono, yang mengeluh karena perempuan di wilyahnya sering kali mendapat perlakuan pelecehan.

“Sampai-sampai anak-anak perempuan disini kalau keluar rumh malam hari itu takut karena sering dinyang [ditawar],” ungkap Sarono. Ia pun meminta bakal walikota dan wakil walikota nanti bisa memberantas prostitusi.

Menurut dia, saat ini di wilayahnya beberapa rumah yang dijadikan sebagai tempat prostitusi. Namun, satu muncikari berhasil beralih pekerjaan menjadi pedagang angkringan dan soto. Ia mengaku mengalihkan pekerjaan muncikari tidak mudah dana banyak karena terkait mempersiapkan lahan usaha.

Advertisement

Senada juga diungkapkan Rupii, ketua RT 26 Kamung Mrican. Pihaknya telah membentuk tim pemberdayaan. Tim tersebut membantu mempersiapkan lahan usaha bagi para muncikari. Menurut dia untuk mengalihkan pekerjaan satu muncikari dibutuhkan dana Rp40-70 juta. “Sampai sekarang kami terus mengumpulkan dana pmberdayaan dari berbagai pihak,” ujar Rupii.

Mendengar keluhan tersebut, Imam-Fadhli langsung menyatakan akan memprioritaskan penataan kampung Sanggrahan dan Mrican menjadi menuju kampung yang bebas prostitusi. “100 hari pertama kami jika terpilih nanti menyelesaika menyelesaikan pekat [penykit masyarakat-prostitusi] di wilayah ini,” tegas Imam.

Imam mengaku tidak ada persolan mengenai dana, jika para muncikari dan pekerja seks komersil bisa beralih ke pekerjaan yang lain. Ia menyadari keluhan warga tersebut merupkan aspirasi yang menginginkan wilayahnya bebas prostitusi.

Advertisement

Achmad Fadli menambahkan pihaknya akan berupaya menata kampung tersebut menjadi kampung takwa. Ia tidak menjelaskan bagimana konsep penataan Kampung Sanggrahan dan Mrican, namun dirinya mengklaim sebagai orang lapangan dirinya memiliki cara penyelesaian yang baik.
Selain berdialog dengan warga, Imam-Fadli juga mengunjungi industri cor aluminium. Salah satu industri mnufaktur terbesar di Kota Jogja itu perlu mendapat perhatian agar lebih berkembang. Industri cor aluminium itu lebih banyak memproduksi peralatan dapur, namun bisa juga memproduksi berbagai perkakas. Sore harinya, Imam-Fadli akan melanjutkan kampnyenya dengan mengunjungi Pasar Induk Giwangan.

Sementara itu, tim pemenngan pasangan calon nomor urut dua Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi masih melakukan konsolidasi untuk persiapan kampanye Selasa (8/11/2016) hari ini. Sebelumnya Haryadi-Heroe berkampanye di Kampung Dukuh, Kelurahan Gedongkiwo, Mantrijeron.

Haryadi-Heroe berdialog dengan warga soal penataan lingkungan. Dalam kesempatan tersebut tim psangan calon ini juga menggelar acara mancing bersama serta menebar benih ikan di Selokan Tanjungkiri, kampung setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif