Soloraya
Selasa, 8 November 2016 - 08:00 WIB

WISATA WONOGIRI : Nama Kampung Galau Diminta Diganti

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja mengukur lokasi pembangunan Kampung Galau kawasan Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (OW-WGM), Senin (7/11/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Wisata Wonogiri, nama Kampung Galau sebagai wahana wisata baru di WGM dinilai kurang edukatif.

Solopos.com, WONOGIRI — Proyek pembangunan Kampung Galau di kawasan Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (OW-WGM) Wonogiri senilai Rp1,9 miliar dimulai sejak sepekan lalu.

Advertisement

Warga Kabupaten Gaplek meminta kawasan wisata baru itu diberi nama yang lebih edukatif dan mencerminkan optimisme.

Warga Kecamatan Wonogiri, Hardian, 30, saat ditemui Solopos.com di kawasan kota Wonogiri, Senin (7/11/2016), mengapresiasi pengembangan OW WGM. Keberadaan kawasan baru berkonsep perkampungan itu menurut pemuda tersebut akan mempertegas OW WGM merupakan objek wisata andalan Wonogiri.

Advertisement

Warga Kecamatan Wonogiri, Hardian, 30, saat ditemui Solopos.com di kawasan kota Wonogiri, Senin (7/11/2016), mengapresiasi pengembangan OW WGM. Keberadaan kawasan baru berkonsep perkampungan itu menurut pemuda tersebut akan mempertegas OW WGM merupakan objek wisata andalan Wonogiri.

Namun, dia menyayangkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) akan memberinya nama Kampung Galau. Pegiat seni itu menilai nama tersebut tidak edukatif dan merefleksikan pesimisme.

Kampung Galau, menurut Rahardian, berkonotasi kurang baik, yakni perkampungan tempat orang-orang galau. Orang bisa menganggap masyarakat Wonogiri banyak yang galau sehingga butuh perkampungan khusus untuk mengobati kegalauan.

Advertisement

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri, Sentot Sujarwoko, saat dimintai tanggapan atas masukan Hardian mengatakan nama kawasan baru di OW WGM bukan Kampung Galau, melainkan Kampung Tombo Galau.

Maknanya, tempat yang bisa mengobati kegundahan, kerisauan, atau kegaluan pengunjung. Obat kegalauan itu seperti keindahan alam dan fasilitas lain. Nama tersebut sama dengan nama taman di OW-WGM yang dibangun tahun lalu.

Disbudparpora memilih nama itu karena kata galau saat ini masih ngetren di kalangan kaum muda. Nama itu diharapkan membuat orang penasaran sehingga ingin berkunjung ke lokasi untuk mengobati penasarannya.

Advertisement

“Terima kasih atas masukannya. Kami akan mempertimbangkannya,” ucap Sentot.

Dia melanjutkan proyek Kampung Tombo Galau dimulai awal pekan lalu. Sentot tidak memungkiri waktu pengerjaannya mepet. Namun, dia meyakini proyek yang didanai dana alokasi khusus (DAK) APBD Perubahan 2016 itu akan selesai tepat waktu.

“Kontraktornya bonafide, dilihat dari track record-nya hasil pekerjaannya bagus. Saya yakin kontraktor punya strategi untuk menyelesaikan proyek tepat waktu,” terang Sentot.

Advertisement

Penelusuran Solopos.com di website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Wonogiri, paket proyek itu bernama Pembangunan Kampung Galau di Kawasan Wisata WGM. Lelang dimenangi CV Chandra Bhuana, Gunung Kidul, DIY, dengan nilai kontrak Rp1,904 miliar.

Kampung Galau dibangun di perbukitan di atas Taman Tombo Galau. Di lokasi akan dibangun air mancur, belasan kios cenderamata, toilet umum, gazebo, menara pandang, dan sebagainya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif