Jogja
Selasa, 8 November 2016 - 18:20 WIB

PENYELUNDUPAN SATWA : Dibungkus Alumunium, Burung yang Akan Diselundupkan dari Bandara Adisutjipto Lemas dan Mati

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka penyelundupan satwa, Kingfulouis Wong di Bandara Adisutjipto Jogja, Selasa (8/11/2016). (Yudho Priyambodo/JIBI/Harian Jogja)

Penyelundupan satwa berhasil digagalkan di Bandara Adisutjipto

Harianjogja.com, SLEMAN- Seorang Warga Negara Asing (WNA) Hongkong, bernama King FU Louis Wong diamankan petugas gabungan di Bandara Adisutjipto saat hendak melakukan percobaan penyelundupan unggas dilindungi, Selasa (8/11/2016).

Advertisement

Baca juga : Penyelundupan 34 Satwa oleh Seorang Warga Negara Hongkong Berhasil Digagalkan di Bandara Adisutjipto

Petugas gabungan dari petugas avsec bandara, Satpom AU, Intel AU, Polisi, dan Petugas Balai Karantina Pertanian berhasil mengagalkan upaya penyelundupan tersebut karena mencurigai isi koper tersangka yang tidak terdeteksi dengan alat pendeteksi x-ray.

Komandan Lanud Adisutjipto Marsma Novyan Samyoga, mengatakan sebanyak 34 burung berbagai jenis oleh pelaku dimasukan ke dalam kotak kayu dan botol air mineral yang sudah dilapisi dengan alumunium foil. Lalu kotak-kotak tersebut dimasukkan ke dalam koper dan dicampur dengan baju-baju.

Advertisement

“Dia (pelaku) mencoba mengelabui petugas dengan menggunakan alumunium foil itu. Tetapi karena tidak terdeteksi petugas justru curiga sehingga dilakukan pemeriksaan dan benar isinya adalah burung yang coba diselundupkan,” katanya, Selasa (8/11/2016).

Dikatakannya, pelaku sendiri sebetulnya akan melakukan pergi ke Singapura dengan direct flight dari Yogyakarta. Batal berangkat karena penemuan unggas tersebut Wong lalu dibawa ke Balai Karantina Pertanian kelas II Yogyakarta untuk dilakukan interogasi.

Sesampainya di balai Karantina setelah semua kotak dibuka, kondisi burung-burung dengan jenis Srindit, Penthet Albino, Kutilang Mas, Pleci, Rio Rio, dan Decu sangat memprihatinkan. Satu burung jenis Srindit juga sudah mati, sedang lainnya tampak lemas karena kekurangan oksigen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif