Jateng
Selasa, 8 November 2016 - 15:50 WIB

BUNUH DIRI SEMARANG : Sebelum Dipaksa Ayahnya Minum Racun, Siswi SD Ini Bertingkah Aneh

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala SDN Candi 03, Candisari, Semarang, Waluyo, berdiri di depan pintu kantornya, Selasa (8/11/2016). SDN Candi 03 merupakan sekolahan Aura Syafa Nugraha, gadis cilik berusia 7 tahun yang diajak ayahnya, David Nugroho, meminum racun serangga, Selasa (8/11/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Bunuh diri di Semarang dilakukan seorang pria, David Nugroho, yang mengajak dua anaknya minum racun serangga. Salah seorang anaknya yang masih duduk di bangku kelas I SD tewas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Korban yang tewas akibat dipaksa ayahnya minum racun serangga, Aura Syafa Nugroho, 7, menunjukkan perilaku yang aneh beberapa terakhir sebelum kejadian. Ia yang semula selalu riang dan rajin, mendadak terlihat selalu murung dan malas di sekolah.

Advertisement

Seperti diberitakan Semarangpos.com, Aura merupakan satu-satunya korban yang tewas akibat diajak ayahnya, David Nugroho, bunuh diri dengan cara meminum racun serangga di rumahnya di Jomblang Perbalan RT 007/RW 002, Candisari, Candi, Semarang, Selasa (8/11/2016) dini hari.

Selain Aura, David juga mengajak anak laki-lakinya, Junior Ronald Nugroho, 3, meminum racun. Namun, dari ketiga korban yang minum racun itu, hanya Aura yang tewas. Sementara itu, David dan Junior hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSU Roemani Kota Semarang.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki alasan pasti David melakukan percobaan bunuh diri dengan mengajak dua buah hatinya. Meski demikian dugaan sementara, alasan David melakukan perbuatan nekat itu karena stres akibat cekcok dengan istrinya, Dian Kumaladewi.

Advertisement

Kepala SDN Candi 03, tempat Aura mengenyam pendidikan, Waluyo, membenarkan jika keluarga siswinya itu tengah bermasalah. Ia mendapat kabar dari para tetangga sekitar rumah Aura, jika ayah dan ibunya memang tengah berselisih paham. Bahkan, akibat pertengkaran itu, ibu Aura pergi dari rumah selama dua pekan terakhir. Namun Waluyo tak menyangka jika pertengkaran pasangan suami istri itu bakal berakibat terbunuhnya Aura.

Ia sangat menyayangkan bunuh diri keluarga di Semarang itu, terlebih lagi Aura selama ini merupakan siswi yang terkenal periang dan tergolong rajin. Meski demikian, Waluyo mengungkapkan jika selama beberapa hari terakhir atau sebelum peristiwa mengerikan itu, perangai Aura berubah. Ia menjadi pemurung dan malas mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.

”Bahkan pernah suatu hari ditegur wali kelasnya karena tidak mau mengerjakan tugas. Tapi, ia justru marah dan menjawab,’pokoknya saya enggak mau pindah.’ Kami enggak tahu maksud perkataannya itu,” tutur Waluyo saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis siang.

Advertisement

Waluyo menyebutkan bahwa dirinya tidak terlalu kenal dengan orang tua Aura. Hal ini dikarenakan selama ini yang selalu mengantar maupun menjemput Aura ke sekolah adalah neneknya atau ibunya David, Fatmaya. ”Kalau ayah dan ibunya [Aura] saya belum pernah berbicara secara langsung. Apa pekerjaan mereka saya juga tidak tahu,” imbuh Waluyo.

Waluyo menambahkan saat ini teman-teman sekelas Aura sudah mengetahui jika temannya itu telah tiada. Meski demikian, mereka tidak tahu jika penyebab kematian Aura adalah minum racun serangga karena diajak ayahnya bunuh diri. ”Kami dari pihak sekolah memang merahasiakan kepada para siswa apa penyebab Aura meninggal. Kami enggak mau kesedihannya mereka [para siswa] bertambah,” tutur Waluya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif