Sport
Senin, 7 November 2016 - 06:20 WIB

PSIM JOGJA : Usai Unggul, Permainan PSIM Justru Kacau Balau

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PSIM Jogja bermain tak maksimal pekan lalu.

Harianjogja.com, JOGJA — Pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto harus berpikir keras untuk mengembalikan mentalitas para pemainnya usai gagal meraih poin penuh, saat ditahan Persiraja dengan skor 1-1 di Stadion Gemilang, Magelang, Sabtu (5/11/2016) siang. Akibat terganggunya mentalitas para pemain, permainan dari skuat PSIM mengalami kekacauan.

Advertisement

(Baca Juga : PSIM JOGJA : Tak Dapat Izin Laga PSIM vs Perssu dipindah ke AAU dan Tanpa Penonton)

Hal ini terlihat memasuki babak kedua. PSIM yang sempat unggul 1-0 di menit ke-39 melalui sepakan Hendika Arga, seolah kehilangan sentuhan pada babak kedua.

Advertisement

Hal ini terlihat memasuki babak kedua. PSIM yang sempat unggul 1-0 di menit ke-39 melalui sepakan Hendika Arga, seolah kehilangan sentuhan pada babak kedua.

Padahal lawan PSIM yang datang ke Magelang hanya dengan 12 pemain ini melakukan perubahan strategi dan gaya permainan di babak kedua. Alhasil, pemain PSIM kesulitan untuk membongkar pertahanan Persiraja dan keteteran dalam bertahan.

Jika pada babak pertama PSIM mampu melakukan penguasaan bola hingga 66 persen dan unggul dalam jumlah operan, 2 kali melakukan tembakan sudut, 4 tembakan melebar, maka pada babak kedua hal ini berbalik 180 derajat.

Advertisement

Sedangkan PSIM di babak kedua hanya mampu menguasai permainan sebesar 55 persen, tambahan satu tendangan sudut, 3 kali tembakan melebar. Alhasil, meskipun mampu mencatatkan total 120 operan selama 90 menit pertandingan, para pemain PSIM bingung dengan permainan yang mereka terapkan. Serangan yang dibangun dari lini tengah, selalu dengan mudah direbut oleh para pemain Persiraja.

Tidak sampai disitu, masuknya Raymond menggantikan Dimas Priyambodo di menit ke-60 juga tidak efektif. Raymond yang hanya mampu bermain selama 29 menit karena harus ditandu keluar lapangan dan digantikan oleh Topas Pamungkas karena cedera, terbukti tidak mampu mengubah permainan PSIM. Raymond hanya mampu mencetak 3 kali blok, 2 intersep, 3 kali menang dalam berebutan bola, dan 6 operan. Sedangkan giringan dan tekel yang dilakukan oleh Raymond lebih banyak gagal.

Begitu juga dengan usaha Juni Riyadi yang dimasukkan mengantikan M Rifky di menit ke-75. Juni tercatat hanya mampu melakukan intersept 3 kali, 4 kali berebut bola, dan enam kali giringan. Sementara upaya 2 kali tendangan yang dilakukan juga masih gagal.

Advertisement

Sementara Rangga Muslim yang sejak awal laga tampil cukup baik ternyata gagal menjadi penolong bagi PSIM untuk mencetak kemenangan. Keputusannya untuk melakukan tendangan penalti pada menit 95 usai Hendika Arga dilanggar di kotak terlarang harus dibayar mahal. Bukan membuat PSIM menjadi unggul, tendangan Rangga Muslim ke arah kiri gawang justru dengan mudah diblok oleh Aulia Rachmat, kiper Persiraja.

Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto mengatakan keputusan untuk mengeksekusi tendangan penalti sebenarnya telah diprioritaskan kepada M Rifky dan Topas Pamungkas. Namun, karena M Rifky sudah ditarik keluar dan Topas Pamungkas tidak berani mengambil risiko maka eksekusi tendangan penalti dilakukan oleh Rangga Muslim.

“Tendangan penalti memang tidak ada jaminan. Dan ini saya nilai sebagai proses pendewasaan bagi mereka,” kata Erwan.

Advertisement

Mengenai mentalitas pemain, Erwan menambahkan, ada penurunan mentalitas pemain. Hal ini dikarenakan skuatnya PSIM didominasi oleh pemain muda yang rawan mengalami kelabilan emosi dan motivasi. Sunni Hisbullah dan kawan-kawan sempat tampil apik saat melibas PSCS 3-1 di Stadion Sultan Agung, Bantul. Tidak adanya uji coba, kegagalan menggelar laga melawan Perssu yang berdampak pada penjatuhan kalah WO bagi PSIM serta pertandingan tanpa penonton di Magelang, diakui oleh pelatih asal Magelang itu telah membuat mentalitas permainan anak asuhnya turun.

“Oleh karena itu, dengan sisa laga melawan PSCS harus kami maksimalkan. Mau tidak mau kami harus menang dan pekerjaan saya yang terdekat adalah menata mereka dari nol lagi,” ucap Erwan.

Advertisement
Kata Kunci : ISC B 2016 Psim Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif