SOLOPOS.COM - Pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja nomor dua, Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi saat berkonsolidasi dengan pendukungnya di posko pemenangan Jalan Katamso, Gondomanan, seusai berkampanye ke Pasar Ngasem dan Alun-alun Kidul.?(Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Pilkada Jogja, paslon Haryadi-Heroe menjalani kampanye hari kelima.
Harianjogja.com, JOGJA — Pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja nomor urut dua, Haryadi Suyuti-Heroe Poeradi menggelar acara mancing bersama warga di Selokan Tanjungkiri, Kampung Dukuh, Kecamatan Gedongkiwo, Minggu (6/11/2016). Dalam kampanye hari kelimanya tersebut Haryadi-Heroe juga menebar ikan.
Haryadi mengatakan mancing dan menebar benih ikan selain bagian dari kampanye juga merupakan bagian dari promosi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli pada kebersihan sungai.
“Jangan sampah yang dibuang ke sungai tapi ikan sebagai bagian dari ekosistem di sungai,” kata dia disela-sela kampanye.
Ia menyatakan jangan hanya mengeksploitasi sungai namun juga harus bisa merawat sungai agar tetap bersih. Karena dengan sungai yang bersih masyarakat yang ada di sekitar sungai juga sehat. Haryadi-Heroe akan berkomitmen menata sungai dan selokan di wilayah Kota Jogja.
Disela-sela mancing bersama, Heroe Poerwadi juga menyempatkan untuk mengunjungi rumah warga di bantaran Sungai Winongo, Kampung Dukuh. Ia mengatakan dengan kebersihan sungai akan membawa warga yang dialiri sungai menjdi sehat dan mengangkat potensi kampung.
Pihaknya juga berjanji program penataan sungai akan terus digencarkan. Hunian di bantaran sungai juga perlu ditata agar bisa mengngkat potensi dan kreatifitas di kampung yang dilintasi aliran sungai. Heroe dalam beberapa kesematan menyatakan penataan yang akan dilakukannya tanpa ada penggusuran.
“Kalau airnya bersih masyarakatny juga sehat, dan potensi kampung kreatif juga terangkat,” ujar Heroe.
Sebelumnya pasangan calon nomor urut satu Imam Priyono-Achmad Fadli mengunjungi Kampung Sayidan, Gondomanan. Di wilayah tersebut pasangan ini meneguhkan komitmen untuk merawat kebinekaan karena wilayah itu ada masjid, gereja, dan kelenteng yang mewakili entitas masing-masing umat yang selama ini bisa hidup rukun dan dan damai.
“Komitmen ini jadi prinsip ketika pasangan Imam-Fadli memimpin , Jogja,” kata anggota tim kampanye Imam-Fadli, Antonius Fokki Ardianto.