Krisis Irak terus berlangsung. Pasalnya ISIS belum sepenuhnya diusir dari Mosul.
Solopos.com, JAKARTA — Perdana Menteri menteri Irak, Haider al-Abadi, memperingatkan kepada kaum militan Islamic State of Irak dan Syria (ISIS) di Mosul agar meletakkan senjata mereka jika mereka ingin hidup. Dalam kunjungan ke garis depan di timur kota itu, Abadi mengatakan pasukan pimpinan pemerintah tidak akan mundur dan tidak akan terpatahkan.
Dalam sebuah pesannya kepada rakyat sipil Mosul, dia mengatakan “kami akan membebaskan Anda segera”. Kota Mosul direbut dan dikuasai ISIS sejak lebih dari dua tahun lalu. PM Abadi menyerukan militan ISIS untuk menyerah setelah pasukan pemerintah merebut titik-titik penting di pinggiran timur Mosul.
“Pesan saya kepada ISIS, jika mereka ingin menyelamatkan nyawa mereka, mereka harus meletakkan senjata mereka sekarang,” kata Perdana Menteri kepada wartawan sebagimana dikutip bbc.co.uk, Minggu (6/11/2016).
Menurut sebuah sumber militer Irak, pasukan pemerintah Sabtu lalu juga merebut Hammam al-Alil, sekitar 15 km dari Mosul, meskipun mendapatkan perlawanan sengit. Pimpinan militer Irak dalam operasi di Mosul, Letnan Jenderal Raed Shakir Jawdat, mengatakan pasukan keamanan menguasai pusat kota. Namun dia tidak menjamin apakah ISIS sudah diusir keluar sepenuhnya.
Operasi untuk merebut kembali Mosul terus berlangsung. Pasukan pemerintah mencoba untuk merebut distrik-distrik timur, termasuk al-Zahra, yang mereka masuki Jumat lalu. Pasukan pemerintah dan militran ISIS saling tembak melalui para penembak jitu yang mengambil posisi di atap-atap rumah, serta saling menembakkan mortir. Bentrokan yang paling sengit di daerah al-Bakr.
Gambar satelit dari Mosul mengungkapkan bagaimana militan ISIS membangun beberapa barikade di rute utama ke kota itu. Barikade beton dan puing-puing terlihat memblokir jalan-jalan utama, sedangkan bangunan dekat bandara Mosul diratakan untuk alasan garis pandangan.