Media asing juga menyebut aksi 4 November sebagai bentuk penolakan terhadap Ahok.
Soloops.com, JAKARTA – Media massa Barat intensif melaporkan demonstrasi 4 November menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sebenarnya terjadi bukan hanya di Jakarta, namun juga di berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar media massa Barat menitikberatkan laporan mereka kepada babak akhir unjuk rasa Jumat ini ketika unjuk rasa berubah rusuh.
Di bawah judul “Indonesia protest: Jakarta anti-governor rally turns violent [Demonstrasi Indonesia: unjuk rasa anti pemerintah Jakarta berubah menjadi kekerasan]”, BBC menyebutkan bahwa bentrok pecah antara polisi dan demonstran yang menolak dibubarkan.
Menurut BBC, polisi Indonesia sudah mengantisipasi kemungkinan unjuk rasa berubah menjadi ketegangan agama dan rasial. BBC juga menyebutkan unjuk rasa diikuti sekitar 50.000 orang.
Menurut BBC, polisi Indonesia sudah mengantisipasi kemungkinan unjuk rasa berubah menjadi ketegangan agama dan rasial. BBC juga menyebutkan unjuk rasa diikuti sekitar 50.000 orang.
Baca Juga:
Sementara itu, koran Australia, Sidney Morning Herald, menurunkan judul “ Jakarta protest: Violence on the streets as hardline Muslims demand Christian governor Ahok be jailed [Demonstrasi Jakarta: Kekerasan di jalanan ketika muslim garis keras tuntut gubernur Kristen Ahok dipenjara].”
Seraya menitikberatkan bahwa demonstran menuntut penangkapanan “Gubernur keturunan Tionghoa Kristen”, The Herald menyebutkan unjuk rasa ini diikuti oleh sekitar 150.000 orang.
Lain lagi dengan CNN. Media ini melaporkan bahwa 75 orang dibawa ke rumah sakit, kebanyakan terpapar gas air mata. CNN menekankan bahwa ribuan demonstran bergerak di Jakarta untuk menuntut apa yang disebut media in, “gubernur Jakarta yang dituduh menghina muslim”. CNN menaksir jumlah pengunjukrasa 200.000 orang.
Sementara itu, Bloomberg menurunkan laporan di bawah judul “Indonesia Police Fire Tear Gas to Disperse Anti-Ahok Protesters [Polisi Indonesia tembakkan gas air mata untuk bubarkan demonstran anti-Ahok]”.
Baca Juga:
Seperti SMH, media besar dari Amerika Serikat itu menyebut unjuk rasa besar Jumat itu untuk menuntut “Gubernur Kristen kota itu [Jakarta] dipenjarakan atas komentarnya menyangkut Alquran”.
Bloomberg kemudian mengutipkan kalimat pakar politik Keith Loveard dari Concord Consulting di Jakarta yang mengatakan,” Tekanan untuk menghukum sang gubernur atas komentarnya itu adalah babak terbaru dari upaya terus menerus minoritas muslim garis keras yang berusaha menerapkan syariat di negeri itu [Indonesia].”