Jatim
Jumat, 4 November 2016 - 11:15 WIB

PERTANIAN BOJONEGORO : Panen Di Mana-Mana, Omzet Pedagang Beras Turun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro menjaga kios, menunggu pembeli, Jumat (5/2/2016). (JIBI/Solopos/AntaraSlamet Agus Sudarmojo)

Pertanian Bojonegoro ini terkait omzet penjual beras yang turun saat masa panen.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Omzet penjualan beras sejumlah pedagang di Bojonegoro turun hingga 40% menyusul masa panen yang terjadi merata di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dua pekan terakhir.

Advertisement

Namun kondisi itu tak memengaruhi harga beras. “Penurunan omzet penjualan beras rata-rata pedagang bisa mencapai 40% dibandingkan dalam kondisi normal, tapi harga beras masih stabil,” kata Pemilik UD Barokhah di Bojonegoro Khafid Al Amin, di Bojonegoro, Kamis (3/11/2016).

Ia menyebut penurunan omzet beras hampir dialami semua pedagang beras. Namun Khafid enggan menyebutkan jumlah penurunan omzet penjualan berasnya.

Pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Waris, mengaku omzet penjualan berasnya yang biasanya bisa mencapai 8 ton per hari, turun menjadi 3-5 ton per hari.

Advertisement

Baik Khafid maupun Waris sama-sama sependapat terjadinya penurunan omzet penjualan berbagai jenis beras disebabkan di berbagai daerah di Jawa Timur, juga Jawa Tengah, berlangsung panen tanaman padi.

“Karena ada panen maka pedagang lebih senang membeli beras di tempatnya masing-masing, karena perhitungannya lebih murah,” jelas Khafid.

Ia menjelaskan memproses berbagai jenis beras untuk dijual kembali dengan harga beras super kepala Rp9.300 per kilogram, medium super Rp8.300 per kilogram dan medium Rp7.950 per kilogram.

Advertisement

Data harga beras di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota menyebutkan harga beras untuk masyarakat sejahtera (rastra) Rp6.900-Rp7.000 per kilogram, harga beras panenan baru berkisar Rp8.200-Rp8.500 per kilogram.

Sedangkan harga beras super di dua pasar tradisional itu berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram.

Kasi Usaha dan Sarana Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro Didik Hari S, menyatakan pemerintah kabupaten (pemkab) mempersiapkan menggelar pasar murah menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2017.

“Pasar murah digelar dengan mempertimbangan kebutuhan masyarakat akan meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru 2017, selain juga faktor melemahnya daya beli masyarakat yang mulai terjadi sekarang ini,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif