Jogja
Jumat, 4 November 2016 - 04:20 WIB

Duh, Banyak TKI Pulang Tak Bisa Kelola Uang, Akhirnya Habis dan Jadi TKI Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi TKI (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah kembali ke tanah air tidak bisa mengelola keuangannya

Harianjogja.com, SLEMAN- Banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah kembali ke tanah air tidak bisa mengelola keuangannya. Gaji puluhan juta yang diperoleh selama bekerja di luar negeri, hanya dihabiskan untuk kebutuhan konsumsi.

Advertisement

Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Teguh Hendro Cahyono menjelaskan, selain untuk kebutuhan konsumtif sebagian uang gaji yang diperoleh juga digunakan untuk membayar hutang. Hanya sedikit TKI yang kembali ke Indonesia yang membuka usaha, meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar.

“Tujuan utama pemerintah mengirim TKI ke luar negeri salah satunya untuk memberdayakan masyarakat. Diharapkan, gaji yang didapat untuk kegiatan produktif,” katanya di kantor Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) DIY, Kamis (3/11/2016).

Akibat tidak bisa mengelola gaji yang diterima, katanya, mantan TKI tersebut kehabisan uang kemudian menjadi TKI lagi. Kondisi tersebut, katanya, menyebabkan harapan pemerintah mengirim TKI tidak tercapai.

Advertisement

BNP2TKI, katanya, dalam dua tahun terakhir baru melantik 15.000 TKI purna untuk pengembangan kewirausahaan. Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang rutin membuka usaha. “Kami bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perindustrian Perdagangan di daerah untuk membina para TKI purna itu,” katanya.

Ada empat bidang yang menjadi fokus  BNP2TKI untuk memberdayakan para purna TKI tersebut. Mulai sektor ketahanan pangan, ekonomi kreatif, kepariwisataan dan sektor jasa.

Hasilnya, beberapa daerah saat ini ditetapkan sebagai kampung TKI di seluruh Indonesia. Seperti DIY, Jawa Timur, Jawa Barat hingga Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). “Di DIY ada Kampung TKI di Langgeran Patuk Gunungkidul,” jelasnya.

Advertisement

Keberadaan Kampung TKI itu, lanjutnya, masih sedikit dibandingkan sebaran TKI di Indonesia. Ke depan, BNP2TKI akan mengintensifkan kerjasama dengan instansi lain dengan harapan setelah TKI purna kembali tidak balik lagi ke luar negeri.

“Kalau mereka didorong untuk membuka wirausaha, tentu saja mereka akan memiliki penghasilan sendiri,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : TKI Pulang Tki Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif