News
Jumat, 4 November 2016 - 21:54 WIB

DEMO 4 NOVEMBER : Tinggalkan Istana Pasca-Bentrok, Massa Bergerak ke DPR

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ricuh demo 4 November (Twitter @MAHENDRA_GNW).jpg

Demo 4 November sudah hampir usai. Massa telah meninggalkan Istana menuju Gedung DPR.

Solopos.com, JAKARTA — Sebagian kelompok demonstran yang sempat bertahan di Jl. Medan Merdeka Barat dan sekitar Istana Merdeka, akhirnya bersedia meninggalkan lokasi. Begitu pula kelompok yang dipimpin Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Mereka bergerak meninggalkan kawasan yang sempat diwarnai bentrok pada pukul 20.00 WIB itu.

Advertisement

Pantauan live yang ditayangkan TV One, sebagian massa pun mulai bergerak dengan berjalan kaki meskipun sebagian yang lain masih terlihat berada di kawasan itu. Namun, massa yang masih bertahan sudah jauh berkurang dan konsentrasi massa mulai bergerak ke Tugu Tani. Sebagian massa kini telah sampai ke Gedung DPR, Senayan, yang memang dipersilakan untuk tempat beristirahat.

Aparat masih berjaga ketat di Jl. Medan Merdeka Barat untuk memastikan massa meninggalkan kawasan itu. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Iriawan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana juga memantau dari atas kendaraan baracuda. Situasi terkini, baik di kalangan demonstran maupun polisi, sedang cooling down.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, yang sempat mendampingi pertemuan antara perwakilan demonstran dengan Wakil Presien Jusuf Kalla, menyatakan masalahnya hanya soal tuntutan massa soal Ahok. Mereka menuntut agar Ahok segera diproses malam ini, namun tentu hal ini sulit dilakukan oleh Polri.

Advertisement

Akhirnya sesuai kesepakatan, Wapres menjanjikan waktu dua pekan untuk menyelesaikan kasus ini. Hal ini tampaknya tak bisa diterima oleh massa yang kebetulan pada petang tadi sudah panas. Apalagi, waktu yang diberikan bagi demonstran sudah habis bahkan lewat lebih dari 1,5 jam dari pukul 18.00 WIB. Ditambah, mereka tak bisa menemui Presiden Jokowi. Maka pecahlah kericuhan saat polisi mulai menembakkan gas air mata.

“Kalau kita di Komisi III DPR pasti jalurnya penegakan hukum. Kita enggak mungkin ujug-ujug, kecuali ada keputusan politik dari presiden, yang tadi bertemu aja enggak. Kapolri tidak mungkin. Kita tidak mungkin kembali ke Orde Baru yang asal main tangkap aja,” kata Aboe Bakar dari Gedung DPR melalui sambungan telepon yang disiarkan Kompas TV, Jumat malam.

Aboe Bakar menyatakan upaya pemerintah menghadapi demo ini sudah sangat bagus dengan mengakomodasi keinginan massa untuk berdialog. Sayangnya, Presiden Jokowi yang diharapkan bisa menemui demonstran justru berada di luar Jakarta.

Advertisement

“[dua pekan] Sangat realisitis, 3 hari pun selesai. Pemerintah sudah arif, karena hadir, kecuali Presiden. Jadi sebenarnya sudah ditanggapi positif, dari tuntutan ketemu Presiden, lalu sampai waktu habis ketemu Wapres, itu sudah cukup bagus. Kalau Jokowi datang udah selesai.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif