News
Kamis, 3 November 2016 - 09:14 WIB

SOLOPOS HARI INI : Gubernur Ganjar Tetapkan UMP Jateng 2017 Rp1.367.000

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Kamis (3/11/2016)

Solopos hari ini mengabarkan Gubernur Ganjar Pranowo menetapkan UMP Jateng 2017 sebesar Rp1.367.000.

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menetapkan upah minimum provinsi (UMP) Jateng 2017 Rp1.367.000. Kepastian besarnya UMP Jateng 2017 ini disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jateng, Wika Bintang.

Advertisement

”Sudah ditetapkan Pak Gubernur tadi malam [Selasa, 1/11/2016]. Besarnya UMP Jateng 2017 adalah Rp1.367.000. Sekarang sedang dipaparkan ke DPRD [Jateng],” kata Wika, Rabu (2/11/2016).

Wika menyebutkan meski UMP Jateng 2017 sudah ditetapkan, upah minimum kabupaten/ kota (UMK) 2017 di 35 kabupaten/kota di Jateng 2017 belum ditetapkan. Penetapan UMK akan diumumkan pertengahan November nanti.

Advertisement

Wika menyebutkan meski UMP Jateng 2017 sudah ditetapkan, upah minimum kabupaten/ kota (UMK) 2017 di 35 kabupaten/kota di Jateng 2017 belum ditetapkan. Penetapan UMK akan diumumkan pertengahan November nanti.

UMP Jateng 2017 sebesar Rp1.367.000 menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (3/11/2016). Selain itu, Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan demo 4 November, kapal TKI tenggelam di Batam, regenerasi pandai besi & cangkul impor.

Simak cuplikan kabar Solopos hari ini, Kamis, 3 Oktober 2016:

Advertisement

Polri akan mengedepankan upaya persuasif dalam menjaga aksi unjuk rasa 4 November di Jakarta. Pemerintah juga meminta masyarakat tenang dengan beraktivitas seperti biasa.

Polri menerjunkan 16.000 personel dibantu 2.000 personel TNI untuk menjaga aksi unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahajan Purnama (Ahok). Sebagai garda terdepan, polisi mengajukan personel polwan berjilbab.

”Ya mereka di depan. Kalau massa masih tenang berhadapan sama polwan berjilbab,” nujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Advertisement

Awi mengatakan pengerahan polwan berjilbab merupakan salah satu tindakan humanis persuasif. Polwan berjilbab merupakan tim negosiator yang akan melakukan negosiasi dengan massa apabila situasi mulai tidak kondusif. Dia menyatakan personel polwan yang bertugas menjaga demo bukan hal baru karena setiap demo polwan selalu bersiaga untuk menurunkan tensi.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KAPAL TKI TENGGELAM : 18 Orang Meninggal, 44 Hilang

Advertisement

Kapal cepat yang mengangkut 101 penumpang sebagian besar tenaga kerja Indonesia (TKI) tenggelam di sekitar perairan Tanjung Bemban, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (2/11/2016).

Sedikitnya, 18 orang meninggal dan 44 orang dinyatakan hilang. Sebanyak 39 penumpang selamat dalam kecelakaan itu. ”Korban meninggal terdiri atas tujuh orang laki-laki, 10 orang perempuan, dan satu bayi,” kata Kapolda Kepri Brigjen Pol. Sam Budigusdian di Batam.

Dia menyatakan para korban meninggal itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepri di Batam untuk diidentifikasi. Sedangkan 39 korban selamat berada di kawasan Nongsa, Batam. Polisi belum memastikan jumlah penumpang kapal cepat yang tenggelam itu karena masih simpang siur dan tidak ada manifes penumpang.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

ALAT PERTANIAN : Regenerasi Pandai Besi & Cangkul Impor

Jumlah pandai besi di Soloraya yang membuat alat pertanian seperti cangkul dan sabit terus berkurang. Sejak berusia 10 tahun, Ari sudah bergelut dengan cangkul dan sabit.

Puluhan tahun bergelut dalam usaha pembuatan cangkul dan sabit menjadikan kemampuan Ari tidak diragukan lagi. Warga Desa Koripan, Delanggu, Klaten yang membuka usaha di jalan Ngemplak- Sambi, Boyolali itu tidak tahu sampai kapan usaha yang lama dirintisnya akan terus buka.

Masalah utama yang dihadapi Ari adalah minimnya regenerasi. Dua anaknya tidak mau melanjutkan usaha pandai besi. ”Anak-anak saya pilih kerja di pabrik semua. Enggak mau meneruskan sebagai pandai besi,” ujar Ari saat berbincang dengan Espos di tempat usahanya, Rabu (2/11/2016).

Ari dibantu lima pekerja dalam sehari bisa menghasilkan hingga 60 buah cangkul dan sabit. Alat-alat pertanian tersebut dibeli pemborong dan dijual lagi ke luar Jawa, seperti Lampung dan Kalimantan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif