Jogja
Kamis, 3 November 2016 - 23:55 WIB

LONGSOR KULONPROGO : Gawat! Ada Retakan Tanah Sepanjang 1,5 Km Mengancam 35 Keluarga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Longsor Kulonprogo mengancam 35 keluarga yang tinggal di Pegunungan Menoreh

Harianjogja.com, KULONPROGO-Longsor yang mengakibatkan tanah dengan kemiringan 80 derajat hingga 1,5 kilometer menerjang sedikitnya 3 dusun di kawasan Desa Purwoharjo, Samigaluh. Meski tak menelan korban jiwa, retakan akibat longsor tersebut mengancam sekitar 35 Kepala Keluarga (KK) yang berdiam di sekitar lokasi.

Advertisement

Longsor berasal dari Dusun Sendang Mulyo yang turun terus hingga ke Dusun Kalinongko. Dirjo Sumarno, saksi yang merupakan warga setempat mengatakan bahwa longsor diawali dengan suara gemuruh ketika hujan deras pada hari sebelumnya. Setidaknya, longsor berupa tanah, batu, dan pepohonan besar tersebut melebar hingga sejauh 35 meter.

“Kampung sini hanya ketamuan longsor saja,” ujarnya, Kamis (3/11/2016).

Meski terbilang cukup besar, longsor tersebut hanya menimbun 3 ekor kambing yang kebetulan berada di dalam kandanganya. Pasalnya, longsor berkahir dengan melebar ke selatan karena terhalang batang pohon. Menurut Dirjo, jika longsor terus ke arah utara maka 1 rumah yang berada di daerah tersebut akan ikut tertimbun.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya lereng yang longsor tersebut bukanlah lahan yang gundul. Setidaknya, lahan miring tersebut ditumbuhi oleh berbagai tanaman keras antara lain pohon kelapa, jat, sengon, dan mahoni. Longsor juga membuat jalan utama dari Purwoharjo menuju Gerbosari tertutup. Warga setempat harus memutar hingga 5 kilometer melalui Banjarsari.

Sutijo, Kepala Dusun Sendang Mulyo mengatakan bahwa sekitar 30 warga diungsikan ke rumah penduduk yang lebih aman pada malam harinya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya longsor susulan. Pasalnya, masih ada retakan yang cukup besar di daerah di mana longsor tersebut bermula. “Saya masih menghimbau warga untuk hati-hati,” jelasnya.

Menurutnya, retakan baru tercipta karena sejumlah pepohonan yang ada tidak mampu menahan longsor. Material longsor setebal 3 meter tersebut menggangu akses jalan warga menuju pusat pemerintahan.

Advertisement

Warga sendiri masih menunggu bantuan alat berat dari pemerintah untuk membersihkan material longsor. Sementara ini, masyarakat hanya bisa membersihkan sekedarnya dengan membuang ranting-ranting pohon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif