SOLOPOS.COM - Ilustrasi seorang bayi (merries.co.id)
Kisah unik kali ini membahas nama-nama bayi yang dianggap akan merugikan si bayi.
Solopos.com, POWYS – Awal 2016 seorang ibu yang harus menjalani sidang pengadilan karena salah memberi nama anaknya. Pengadilan menganggap nama tersebut akan merugikan sang anak di kemudian hari.
Dilansir Birmingham Mail, Senin (01/11/2016), kasus tersebut terjadi di Powys, Wales, AS. Sang ibu harus menjalani sidang karena menamai anaknya Cyanide (Sianida). Hasil dari sidang adalah nama yang diberikan kepada anak itu tidak boleh diBayipakai. Pengadilan menganggap nama itu akan merugikan dan cenderung berbahaya.
“Itu adalah nama yang indah dan lucu,” ungkap sang ibu melakukan pembelaan, seperti dikutip Birmingham Mail.
Selain kasus itu, sebelumnya kasus nama bayi yang diboikot pernah beberapa kali terjadi. Pemboikotan terjadi di beberapa negara dengan alasan yang intinya melindungi sang bayi saat tumbuh besar nanti.
Pemerintah Malaysia memboikot nama Chow Tow, alasannya adalah arti kata itu adalah kepala bau. Seorang anak di Denmark dinamai oleh orang tuanya dengan kata Anus. Pemberian nama itu mendapat penolakan di pengadilan.
Warga Meksiko tidak diperbolehkan menamai anak mereka dengan kata Facebook. Pemerintah Meksiko merilis nama-nama yang dilarang digunakan. Karakteristik kata yang diboikot adalah kata-kata yang tidak memiliki arti, tidak sopan, dan mendiskriminasi. Dari banyaknya kata yang dirilis, muncul kata Facebook.
Pengadilan Italia menggagalkan orang tua yang menamai anaknya Venerdi. Dalam bahasa Italia kata tersebut berarti Hari Jumat. Pengadilan memutuskan kata itu terlarang digunakan sebagai nama manusia karena diambil dari novel karya Daniel Defoe berjudul Robinson Cruseo yang bisa membuat sang anak menjadi bahan olok-olokan. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)