News
Kamis, 3 November 2016 - 19:36 WIB

DEMO 4 NOVEMBER : YLBHI: Pernyataan SBY Rendahkan Dirinya Sendiri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden ke-6 RI SBY menerima Koalisi Merah Putih di Puri Cikeas (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Pernyataan SBY menjelang demo 4 November dinilai Direktur YLBHI merendahkan diri sendiri.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Julius Ibrani, mengimbau mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menambah panasnya situasi politik menjelang aksi demo yang akan dilakukan pada 4 November 2016 besok.

Advertisement

“Saya katakan sekali lagi, SBY [Susilo Bambang Yudhoyono] adalah elite politik mantan Presiden dua periode. Sudah sepatutnya isu SARA [suku, agama, ras, dan antargolongan], politisasi SARA yang remeh temeh yang tidak edukatif, yang merendahkan dirinya seperti ini, tidak diucapkan oleh SBY. Dia seorang Presiden dua periode,” ujar Julius di Kantor Imparsial, Kamis (3/11/2016).

Dalam kesempatan tersebut Julius meminta agar SBY bisa bersikap lebih bijaksana dalam menanggapi dugaan adanya tuduhan yang menyebutkan bahwa dalang di balik demo 4 November adalah dirinya.

“Harusnya dia menenangkan, terlebih kita tahu persoalan SARA itu selalu identik juga dengan militer. Dia berlatar belakang, itu menempel pada dirinya. Harusnya dia bilang kami tidak memainkan isu itu. Tapi dia merespons [dengan] memainkan api panas lagi. Itu merendahkan dirinya juga secara politik,” lanjutnya.

Advertisement

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar di kediamanya di Cikeas, SBY mengaku gerah namanya dikaitkan dengan rencana aksi demo besar-besaran 4 November mendatang. Dia menyampaikan klarifikasi kepada media di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).

SBY mengkritik tuduhan yang menurutnya sebagai laporan intelijen yang error atau ngawur. Dia mengaku menyampaikan hal itu karena sudah mengonfirmasi laporan intelijen tersebut saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menkopolhukam Wiranto. Baca juga: Sebut Intelijen Ngawur, SBY “Ajari” Jokowi Cara Menghadapi Demo 4 November.

“Kemarin saya ketemu Wapres Jusuf Kalla dan Menkopolhukam Wiranto dan banyak lagi saya pantau pertemuan politik dan statement para tokoh poltik itu. Saya memnandang semua baik, niatnya baik, dan jangan kalau ada pertemuan politik mereka yang ada di luar kekuasaan, lantas dicurigai. Intelijen harus akurat. Jangan berkembang menjadi intelijen yang ngawur dan main tuduh,” kata SBY di awal konferensi persnya di Cikeas, Bogor, yang ditayangkan Kompas TV dan TV One, Selasa (2/11/2016).

Advertisement

Laporan intelijen seperti itu dinilainya sebagai intelijen error yang seharusnya tidak muncul di Indonesia. Menurutnya, pemerintah tak perlu begitu reaktif menghadapi rencana aksi demo besar di Jakarta. Dia pun “mengajari” pemerintahan Presiden Jokowi bagaimana menghadapi unjuk rasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif