Soloraya
Selasa, 1 November 2016 - 22:40 WIB

DEMO 4 NOVEMBER : Tokoh Agama Serukan Jaga Kondusivitas dan Tak Anarkistis

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol. Ahmad Luthfi (kiri) memberikan penjelasan tentang kesatuan umat beragama pada Forum Silaturahmi Antar Umat Beragama di Pendapi Gede, Balai Kota, Solo, Selasa (1/11/2016). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Demo 4 November, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) mengadakan pertemuan di Balai Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Tokoh agama di Kota Solo menyerukan agar umat beragama di Kota Bengawan menjaga kondusivitas dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkistis.

Advertisement

Hal ini mengemuka dalam Forum Silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Selasa (1/11/2016). Forum itu digelar untuk menyikapi situasi menjelang aksi demonstrasi umat muslim pada Jumat (4/11/2016) di Jakarta.

“Kami berharap agar umat muslim dari Solo yang mengikuti aksi menjaga ketertiban,” kata Wakil Ketua FKUB Solo, Dahlan Harjo Taruno, kepada wartawan.

Advertisement

“Kami berharap agar umat muslim dari Solo yang mengikuti aksi menjaga ketertiban,” kata Wakil Ketua FKUB Solo, Dahlan Harjo Taruno, kepada wartawan.

Dia mengimbau agar demo berjalan sesuai koridor yang berlaku. Para peserta demo harus mampu menjaga kondusivitas dan jangan terprovokasi sehingga menimbulkan tindakan anarkistis.

Ketua Forum Perdamaian Lintas Agama dan Golongan (FPLAG) Solo, Muhammad Dian Nafi, menyebutkan ada empat pilar perdamaian yang harus dipegang oleh setiap umat manusia. Keempat pilar itu di antaranya kebenaran, keadilan, keluhuran berdasarkan adat ketimuran, serta kerukunan.

Advertisement

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi, mengatakan akan mendata warga yang akan ikut demo di Jakarta, 4 November nanti. Sampai saat ini ia belum tahu apakah ada warga Solo yang berangkat ke Jakarta untuk demo atau tidak.

“Yang jelas akan kami data untuk memberi keamanan bagi mereka yang berangkat ke Jakarta. Kalau menurut saya tidak usah ke Jakarta, tapi salurkan aspirasi di sini saja,” ujar Kapolresta.

Komandan Kodim 0735/Solo, Letnan Kolonel (Inf) Ari Prasetya, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas daerah. Ia berharap masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu SARA yang dapat memecah belah persatuan.

Advertisement

“Solo sekarang dalam situasi kondusif, tapi ada yang butuh penekanan. Sebentar lagi ada Pilkada serentak di sejumlah daerah, jangan sampai Solo dimanfaatkan sebagian pihak atau kelompok,” kata dia.

Kodim menyiapkan 8.000 personel dari 7 batalion untuk menjaga keamanan wilayah Soloraya. “Mari berpikir jernih, silakan berpendapat tapi tidak merugikan orang lain, tidak dengan cara anarkistis,” kata dia.

Pejabat Divisi Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono, mengungkapkan ada sekitar 250 muslim dari Solo yang tergabung dalam Dewan Syariah Surakarta akan mengikuti aksi tersebut.

Advertisement

Mereka akan berangkat ke Jakarta, Kamis (3/11) siang. Ia memastikan anggotanya akan mengikuti aksi dengan tertib.

“Tidak boleh membawa senjata tajam dan lainnya, kami hanya memasang poster, orasi tidak ada aksi spesifik. Kami akan mengikuti saja di sana. Kami tidak akan menginap,” kata dia.

Selain di Jakarta, aksi serupa akan berlangsung di Solo. Aksi tersebut akan dilakukan ibu-ibu anggota majelis taklim. Aksi akan berlangsung di sekitar kediaman Presiden Joko Widodo.

“Ibu ibu pengajian juga akan datang ke kediaman Ibunda Pak Jokowi untuk menyampaikan aspirasi terkait kasus Ahok,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif