News
Senin, 31 Oktober 2016 - 08:00 WIB

Produksi Beras 2016 Melimpah, Ngapain Impor Beras?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani menghalau burung di persawahan Tulungagung, Jumat (23/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Produksi beras Indonesia selama 2016 melimpah karena banyak hujan. Petani menyatakan impor beras sama sekali tak diperlukan.

Solopos.com, KLATEN — Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak mengimpor beras hingga akhir tahun disambut kalangan petani. Pasalnya, produksi beras Indonesia tahun ini sedang melimpah.

Advertisement

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Wening Swasono, menjelaskan hujan yang terjadi sepanjang 2016 membuat luas lahan yang ditanami padi meningkat dibanding 2015 lalu. Kondisi itu berimbas pada melimpahnya produksi beras. Kondisi berbeda terjadi pada jenis tanaman palawija yang mengalami penurunan sepanjang 2016 jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Karena musim kemarau basah, pada musim tanam kali ini semestinya petani menanam palawija seperti jagung dan kedelai mereka memilih menanam padi. Akhirnya, luas lahan serta produksi padi meningkat jika dibandingkan tahun lalu. kalau tahun ini memang tahunnya padi,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (30/10/2016).

Lantaran hal itu, ia sepakat jika Indonesia berani tak mengimpor beras. Stok beras dipastikan aman setidaknya hingga akhir tahun ini. “Kalau tidak impor beras ya memang benar. Luas lahan tanam cukup, produksinya juga aman,” ungkapnya.

Advertisement

Disinggung produksi beras di Klaten pada 2016, Wening memperkirakan surplus beras di Klaten meningkat jika dibandingkan tahun lalu. “Kalau dari hitung-hitungan diatas meja surplus beras Klaten tahun ini bisa sampai 400.000 ton. Kalau tahun lalu sekitar 250.000 ton,” katanya.

Berdasarkan data beberapa waktu lalu, luas tanam padi di Klaten sepanjang 2016 ditarget sekitar 72.800 ha. Dari luas lahan tersebut, ditargetkan produksi beras di Klaten mencapai 425.000 ton. Sementara, capaian luas lahan yang ditanami padi hingga September lalu sekitar 62.000 ha.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif