Jogja
Senin, 31 Oktober 2016 - 00:40 WIB

PARIWISATA SLEMAN : Tanas Kas Desa Boko Akan Dikembangkan untuk Objek Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PEMBANGUNAN PENDOPO KAWASAN GUNUNG MERAPI Pekerja menyelesaikan pembangunan pendopo berbentuk joglo di rumah petilasan mantan juru kunci Gunung Merapi, Almarhum Mbah Maridjan di Kinahrejo, Sleman, Yogyakarta, Minggu (29/12). Pembangunan rumah tradisional gaya Jawa di kawasan yang dulu hancur karena erupsi Merapi 2010 ini sebagai fasilitas serba guna bagi wisatawan serta tempat menggelar prosesi labuhan Gunung Merapi yang rutin digelar setiap tahun yang juga diharapakan dapat memajukan pariwisata di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dalam pengelolaan kawasan wisata tersebut semua pihak juga akan terlibat.

Harianjogja.com, SLEMAN- Banyaknya kawasan wisata baru yang mengedepankan lokasi tersembunyi membuat pengurus Dusun Cepit, Desa Boko Kecamatan Prambanan juga berkeinginan mengembangkan kawasan wisata di sekitar Candi Banyunibo.

Advertisement

Kepala Dusun Cepit, Eko Susilo mengatakan adanya lahan seluas sekitar 3,5 hektare milik kas desa akan dialihkan untuk pengembangan wisata. Hingga saat ini belum banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Candi Banyu Nibo membuat pengurus dusun berkeinginan untuk mengembangkan kawasan wisata tersebut dengan membangun beberapa fasilitas pendukung seperti Joging trek, lapangan berkuda, lapangan panahan, bumi perkemahan dan taman kuliner.

“Lahan sudah dalam proses pengurusan, sementara pengembangan kawasan wisata ini lebih menyasar pada wisatawan menengah kebawah dan komunitas,” kata Eko, Minggu (30/10/2016).

Dikatakannya meski saat ini taman wisata candi menjadi satu kesatuan bersama candi-candi lain yang ada di sekitar wilayah Cepit seperti Candi Boko, Candi Ijo, Candi Barong, dan Candi Prambanan namun kedepan pengurus dusun yang dikelola olek kelompok sadar wisata (pokdarwis) akan menjadikan kawasan di Candi Banyu Nibo berbeda.

Advertisement

Kata dia, dalam pengelolaan kawasan wisata tersebut semua pihak juga akan terlibat. Untuk kepengurusan pokdarwis akan dikelola oleh bapak-bapak, ibu-ibu pkk, dan juga remaja dari karang taruna.

“Akan dilakukan Re-branding terhadap kawasan wisata Banyu Nibo, dan semua masyarakat harapannya bisa terlibat supaya tujuan dari pengadaan kawasan wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” ujarnya.

Sementara itu Camat Prambanan Abu Bakar menambahkan pemilihan cabang-cabang pengembangan kawasan wisata seperti Joging trek, lapangan berkuda, lapangan panahan, bumi perkemahan, dan taman kuliner bukan tanpa sebab. Hal tersebut dipilih karena memang telah disesuaikan dengan potensi-potensi masyarakat disekitar lokasi wisata.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif