Jogja
Senin, 31 Oktober 2016 - 07:20 WIB

KUNKER PALSU : Ini Jawaban Anggota DPRD Gunungkidul tentang Laporan Kunker Palsu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Reuters)

Kunker palsu diduga dilakukan anggota DPRD Gunungkidul Heri Nugroho

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Anggota DPRD Gunungkidul Heri Nugroho tidak membantah tentang adanya laporan kunjungan kerja (kunker) yang tidak dilakukannya tetapi digantikan oleh orang lain.

Advertisement

Baca juga : KUNKER PALSU : Duh, Anggota Dewan Gunungkidul Diduga Lakukan Kunker Palsu

Ia dilaporkan ke Polres Gunungkidul. Politisi Partai Golkar itu tidak melakukan tugas pejalanan dinas, namun justru mewakilkannya pada orang lain alias melakukan kunjungan kerja (kunker) palsu.

Sekitar sebulan lalu, DPRD Gunungkidul melakukan kunjungan kerja ke Bali. Namun Heri tidak berangkat. Ia justru mengutus seseorang untuk menggantikan posisinya kunker.

Advertisement

Heri Nugroho saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (30/10/2016) membenarkan ia tidak berangkat kunjungan kerja ke Bali. Ia beralasan tengah sakit saat agenda kunker ke Bali. Lalu ia meminta rekannya untuk berangkat menggantikan dirinya.

Namun ia mengklaim telah mengganti seluruh biaya penerbangan dan akomodasi yang dianggarkan oleh negara untuk perjalanan dinasnya. “Saya sudah klarifikasi, uangnya semua saya kembalikan ke Dewan,” ungkap Heri.

Ikhwal keputusannya mengutus seseorang menggantikan dirinya menurut dia karena ia menganggap, dengan mengganti biaya perjalanan dinas, ia berhak atas segala fasilitas perjalanan.

Advertisement

“Tiket itukan kalau sudah saya ganti artinya punya saya sendiri, dari pada menganggur [tidak digunakan] jadi saya minta pakai teman,” imbuhnya lagi.

Heri membenarkan, kasus tersebut kini diselidiki Polres Gunungkidul. Otoritas DPRD lanjutnya telah memberikan keterangan ke polisi.

Ikhwal ulahnya mengutus seseorang menggantikan dirinya untuk kunker yang sudah dilakukan berkali-kali, Heri tidak memberikan alasan. Ia mematikan sambungan telepon saat ditanya mengenai dugaan pelanggaran yang diduga terjadi berkali-kali itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif