News
Sabtu, 29 Oktober 2016 - 12:10 WIB

Tak Boleh Berbahasa Asing, Spanduk Peringatan Sumpah Pemuda Ini Bikin Gagal Paham

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Spanduk warning sumpah pemuda (Twitter)

Spanduk peringatan sumpah pemuda jadi perbincangan netizen.

Solopos.com, SOLO – Sebuah spanduk peringatan ke-88 Hari Sumpah Pemuda menjadi perbincangan khalayak Internet (netizen). Spanduk itu menganjurkan orang untuk tidak menggunakan bahasa asing. Tak butuh waktu lama bagi poster ini untuk membuat netizen beramai-ramai mengkritik dan menertawakan.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (28/10/2016), spanduk tersebut berisi sebuah larangan menggunakan bahasa asing. Selain melarang, spanduk tersebut juga dituliskan ancaman bagi siapapun yang menggunakan bahasa asing harap keluar dari Negara Republik Indonesia. Tulisan di spanduk tersebut selengkapnya di bawah ini:

Warning!! Dilarang keras berbahasa asing..!! Jika masih menggunakan bahasa asing, silahkan angkat kaki dari Negara Republik Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-88. Berbahasa, Bertanah air, dan berbangsa satu, yaitu Indonesia.

Advertisement

Warning!! Dilarang keras berbahasa asing..!! Jika masih menggunakan bahasa asing, silahkan angkat kaki dari Negara Republik Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-88. Berbahasa, Bertanah air, dan berbangsa satu, yaitu Indonesia.

Foto Spanduk itu diunggah oleh beberapa pengguna akun Twitter. “Selamat Hari Sumpah Pemuda,” tulis pengguna akun @digembok sembari mengunggah foto spanduk yang diberi satu evaluasi.

Evaluasi tersebut menuliskan orang pertama yang harus keluar dari Indonesia adalah yang membuat spanduk tersebut. Hal itu karena dalam spanduk terdapat kata warning kata dari bahasa Inggris yang berarti peringatan.

Advertisement

Lha itu ada WARNING pula, orang keblinger,” tulis pengguna akun @danrem.

WARNING itu maksudnye Warungnye mpok Nining,” sindir pengguna akun @Habib_Insyaf.

Selain kritik mengenai penggunaan kata warning, ada netizen yang jeli mengkritisi kesalahan mengenai isi sumpah pemuda. Pengguna akun @andreyesta menekankan bahwa isi sumpah pemuda itu bukan berbahasa satu, namun menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Advertisement

“Sok nasionalis sama sumpah pemuda aja salah! Mana ada berbahasa satu, yang ada menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia!” tulis pengguna akun @andreyesta.

Tidak berhenti di dua kritikan saja, netizen lain mengkritisi penulisan kata yang tidak sesuai ejaan baku. Kata ‘silahkan’ bukanlah ejaan baku, karena yang baku adalah silakan, berasal dari kata dasar sila.

“Kenapa ya orang demen banget nambahin “H” di “silakan” jadi “silahkan”?” tulis pengguna akun @imanlagi.

Advertisement

Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan pasti di mana spanduk itu dipasang dan siapa foto pria yang ada di spanduk tersebut.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif