Soloraya
Sabtu, 29 Oktober 2016 - 21:00 WIB

Si Mahasiswa Solo Asal Wonogiri Bantah Cabuli Bocah PAUD, Ini Katanya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.stuff.co.nz)

Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Solo asal Pracimantoro, Wonogiri, dituduh mencabuli bocah PAUD tetangganya sendiri.

Solopos.com, WONOGIRI — E, bocah perempuan berusia 5,5 tahun dari Pracimantoro, Wonogiri, diduga menjadi korban pencabulan oleh tetangganya yang merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Solo. Namun, mahasiswa berinisial Jd itu membantah tudingan tersebut.

Advertisement

Sl, ibunda E, mengatakan Jd membantah tudingan itu dengan alasan dia merupakan mahasiswa yang tak mungkin berbuat tak senonoh. Jd beralasan kasus seperti itu hanya akan menghambat kuliahnya. Namun, Sl meyakini pengakuan E adalah benar dan menyerahkan pengungkapan kasus ini kepada polisi.

Sebelumnya keluarga E ragu melapor ke polisi. Tetapi akhirnya keluarga korban melapor secara resmi ke polisi pada Jumat (28/10/2016). Saat ditanya kronologi kejadian, Sl tak bersedia menceritakan karena saat itu E menghampirinya. E merajuk lalu meminta jajan di warung dekat rumahnya. Saat melihat Solopos.com dia takut. Dia bersikap yang sama saat Solopos.com berusaha menghiburnya.

Hingga pada akhir pekan lalu E mengaku telah dijahati secara seksual oleh Jd, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Solo. Jd merupakan tetangga keluarga E. “Jd dan keluarganya sudah mendatangi kami. Tapi Jd tak mengaku melakukan perbuatan seperti yang dikatakan anak saya,” kata Sl, di rumahnya, Sabtu (29/10/2016).

Advertisement

Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, mengatakan informasi yang didapatnya laporan dari keluarga E sudah diterima anggota. Hanya, dia belum mengetahui pasti materi laporannya. Dia memastikan akan menindaklanjutinya. Baca juga: Bocah 5 Tahun di Pracimantoro Wonogiri Diduga Dicabuli Mahasiswa Solo.

Ketua TP PKK Wonogiri, Verawati, menyatakan pelaku kejahatan seksual anak harus dihukum berat. Kejadian di Pracimantoro harus menjadi pelajaran bahwa orang tua wajib mendampingi anak saat beraktivitas di luar rumah untuk memastikan keamanannya.

Terlebih, dari banyak kasus kejahatan terhadap anak, pelakunya orang dekat. Orang tua juga harus mengajarkan agar anak mau teriak jika ada orang lain menyentuh kelamin atau bagian tubuh kewanitaan lainnya. “Lingkungan sekitar harus turut mengawasi dan melindungi anak yang bermain di luar rumah,” ujar istri Bupati Joko Sutopo itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif