Jatim
Jumat, 28 Oktober 2016 - 17:05 WIB

PERTANIAN NASIONAL : La Nina Mengadang, Stok Beras Dipastikan Aman

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengoperasikan mesin panen padi di lahan pertanian di Desa Tumpukan, Karangdowo, Klaten, Senin (27/7/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pertanian nasional dipastikan tak terganggu dengan terjadinya cuaca ekstrem akibat La Nina.

Solopos.com, NGAWI – Cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang tahun 2016 dipastikan tidak mengganggu produksi padi para petani di Tanah Air. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya di Kabupaten Ngawi, Kamis (27/10/2016).

Advertisement

Amran mengatakan anomali cuaca akibat La Nina tidak memengaruhi persediaan beras nasional karena produksi petani tergolong aman.

“La Nina tidak mengganggu karena kami bergerak cepat. Jika tidak, kita bisa impor 15 juta ton beras,” ujar Andi Amran saat panen padi benih Hibrida Sembada di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi.

Menurut dia, gerak cepat yang dimaksudkannya tersebut antara lain memberi bantuan petani berupa benih unggul, di antaranya Hibrida Sembada, IPB 3S, dan Inpari. Masing-masing varietas unggul tersebut memiliki hasil panen yang lebih baik dibanding varietas lainnya.

Advertisement

Varietas Hibrida Sembada B9 dan Sembada 168 yang ditanam petani Desa Ngompro mampu menghasilkan 9-12 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. Padahal panen benih biasa hanya mampu menghasilkan 5,5 ton per hektare.

Melihat hasil yang cukup menguntungkan tersebut, pemerintah memberikan subsidi benih unggul untuk empat juta hektare dan bantuan gratis bagi satu juta hektare lahan sawah di Indonesia.

Upaya lain untuk mencegah impor beras di antaranya dengan memberikan bantuan alat pertanian, memperbaiki infrastruktur irigasi, dan asuransi pertanian.

Advertisement

“Diharapkan dengan demikian swasembada pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani dapat tercapai,” katanya.

Sejumlah petani setempat mengaku sangat diuntungkan dengan menanam benih padi unggul jenis Hibrida Sembada. Saat panen, rata-rata mereka bisa menghasilkan hingga 10 ton setiap hektare.

Acara tersebut selain dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran juga dihadiri sejumlah pejabat di Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Ngawi, dan Kodim 0805/Ngawi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif