Soloraya
Jumat, 28 Oktober 2016 - 06:10 WIB

Komik Religi Ini Dibuat untuk Tangkal Radikalisme

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur CIS Form UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Wildan (kiri), memaparkan intisari komik religi saat peluncuran dua komik religi di Sekolah Tinggi Islam Al-Mukmin (STIM) Ngruki, Cemani, Grogol, Kamis (27/10/2016). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

CIS Form UIN Sunan Kalijaga meluncurkan komik religi untuk menangkal radikalisme.

Solopos.com, SUKOHARJO — Center for The Study of Islam and Social Transformation (CIS Form) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jogja, meluncurkan dua komik remaja muslim berjudul Si Gun Pingin Jihad dan Rindu Khilafah di Sekolah Tinggi Islam Al-Mukmin (STIM) Ngruki, Cemani, Grogol, Kamis (27/10/2016).

Advertisement

Sebelumnya, dua komik religi itu diluncurkan di Jogja pada 22 Oktober. Selain Jogja dan Solo, komik religi itu bakal diluncurkan di Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Oktober mendatang.

Direktur CIS Form UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Wildan, mengatakan peluncuran komik religi itu merupakan terobosan guna menangkal paham radikal terhadap generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa.

Menurut Wildan, membaca komik lebih ringan dan asyik dibanding membaca buku. “Intisari komik religi itu yakni generasi muda dapat memaksimalkan dan mengembangkan talenta untuk menangkal paham-paham radikal,” kata dia, Kamis.

Advertisement

Generasi muda sangat rentan terhadap godaan dari kelompok-kelompok konservatif yang berpotensi melakukan aksi kekerasan atas nama agama. Mereka mudah dipengaruhi paham-paham radikal untuk melakukan tindak kekerasan.

Maraknya aksi kekerasan akibat pengaruh paham radikal menjadi perhatian serius. Misalnya, aksi teror bom di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta dan  kasus bom bunuh diri di Mapolres Solo.

“Islam itu ramah, Islam itu santun. Kami ingin generasi muda Islam tak terpengaruh berbagai paham radikal yang dapat merugikan semua pihak,” ujar dia.

Advertisement

Komik tersebut diproduksi selama tiga bulan dan dibagikan secara cuma-cuma di Jogja, Solo, dan Lombok. “Kami hanya mencetak sekitar 5.000 eksemplar.”

Ketua STIM Ngruki, Sutino, mengatakan generasi muda harus mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat maupun bangsa Indonesia. Dia sepakat dengan esensi peluncuran komik religi yang bertujuan membentengi remaja dari pengaruh ideologi ekstrem.

Sutino berharap para pelajar dan mahasiswa dapat memahami pesan yang disampaikan saat membaca komik religi. “Alumni STIM Ngruki harus mampu menularkan ilmunya kepada orang lain. Mereka juga harus bermanfaat bagi umat muslim maupun masyarakat di lingkungan sekitarnya,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Komik Religi STIM Ngruki
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif