News
Kamis, 27 Oktober 2016 - 13:45 WIB

SERBA LIMA : Inilah 5 Berita Hoax Paling Legendaris

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mengganti jenis huruf untuk menghemat biaya negara (oddee.com)

Serba lima kali ini membahas tentang berita palsu atau hoax.

Solopos.com, SOLO – Derasnya arus informasi di Internet membuat banyak peristiwa begitu cepat menyebar. Hal ini merupakan dua mata pisau bagi masyarakat. Di satu sisi bisa bermanfaat, di sisi lain bisa menyesatkan lantaran tak jarang informasi palsu (hoax) tidak terlebih dahulu dikonfirmasi terlebih dahulu.

Advertisement

Berita-berita hoax itu umumnya tersebar luas dan dianggap menarik karena ditulis dengan cara yang dramatis. Berita seperti kebijakan pengelola Facebook yang menyebar lewas status Facebook, seekor anjing menderita luka bakar karena menyelamatkan pemilik, hingga surat elektronik dari Bill Gates sempat menggegerkan dunia maya. Ketiga berita itu akhirnya dikonfirmasi sebagai hoax.

Dihimpun Solopos.com, dari Oddee.com, Rabu (26/10/2016), inilah lima fernomena yang sempat viral tapi ternyata hoax.

Advertisement

Dihimpun Solopos.com, dari Oddee.com, Rabu (26/10/2016), inilah lima fernomena yang sempat viral tapi ternyata hoax.

Anjing terbakar karena selamatkan pemilik dari kebakaran

Foto seekor anjing yang wajahnya tertutup daging menjadi viral pada Desember 2015. Foto tersebut menyebar dengan cerita anjing tersebut menderita luka bakar saat menolong pemiliknya dari kebakaran. Cerita itu digunakan untuk mendulang likes dan share.

Advertisement

Foto ini sempat menghebohkan lantaran ramai dibagikan via Facebook. Tak ada penjelasan lebih jelas tentang kondisi anjing itu, namun dikonfirmasi cerita yang dimaksud tak pernah ada.

Kebijakan privasi Facebook

Kontroversi kebijakan facebook mengenai privasi penggunanya sempat menjadi sasaran berita hoax pada September 2014. Tersebar status yang menyatakan pengguna akun Facebook kecewa dengan kebijakan yang diambil pengelola Facebook. Bersama status tersebut, pengguna akun Facebook menyatakan dirinya tidak terikat dengan kebijakan yang diberlakukan pengelola Facebook. Isi status tersebut juga meminta pembaca menyalin status tersebut agar terhindar dari kebijakan pengelola Facebook.

Advertisement

Hoax kebijakan privasi Facebook (Facebook)

Meski terdengar konyol, banyak pengguna Facebook yang menyalin status itu sehingga menjadi viral. Dilansir Snopes.com, Jumat (14/10/2016), status viral itu adalah hoax. Facebook tidak akan membuat data milik pengguna bisa diakses secara umum. Menulis status tentang kebijakan pengelola Facebook tidak mengubah apapun dalam pengaturan akun Facebook pengguna.

Perempuan berpayudara tiga

Advertisement

Jasmine Tridevil alias Alisha Hessler menjadi perbincangan dunia pada 2014, karena mengklain sebagai wanita pertama di dunia yang memiliki tiga payudara. Jasmine mengaku mendapatkan payudara tambahan itu melalui operasi plastik. Pengakuan itu terbukti hoax saat jurnalis televisi asal Jerman merekam Jasmine dengan kamera pendeteksi panas. Payudara ketiga yang berada di tengah terlihat tidak memiliki aliran darah dengan kata lain kemungkinan itu buatan bukan hasil operasi.

Jasmine Tridevil. (Istimewa)

Hal itu didukung dengan penemuan polisi dari koper milik Jasmine saat koper itu dicuri di Bandara Internasional Tampa, Florida, Amerika Serikat.  Di dalam koper itu ditemukan payudara buatan.

Email dari Bill Gates

Surat elektronik (email) dari Bill Gates merupakan hoax klasik yang sudah ada sejak 1997. Meski demikian, hoax  ini beberapa kali kembali muncul ke permukaan dan menjadi viral.  Email itu ditulis oleh mahasiswa bernama Bryan Mack. Ia berniat membuat candaan untuk teman-temannya, tapi akhirnya email palsu itu menjadi viral.

Bill Gates (salon.com)

Email itu berisi tentang program terbaru Bill Gates yang mengirim email secara acak. Semua orang yang mendapat email ini akan dilacak. Penerima diperintahkan menyebar email tersebut. Jika penerima sudah mencapai 1.000 orang, maka akan ada hadiah uang dari Bill Gates.

Mengganti jenis huruf bisa mengurangi beban biaya negara

Remaja berusia 14 tahun, Suvir Mirchandani menjadi perbincangan Internet pada 2014 karena menyarankan cara menghemat biaya pengeluaran pemerintah Amerika Serikat. Cara yang disarankan Suvir adalah mengganti jenis huruf di setiap dokumen yang akan dicetak. Suvir mengklaim telah melakukan penelitian tentang jumlah tinta yang diperlukan saat proses mencetak berdasarkan jenis huruf. Huruf yang disarankan Suvir adalah jenis Garamond. Dengan jenis huruf itu pemerintah Amerika diperkirakan bisa menghemat biaya negara hingga US$234 juta atau setara dengan Rp3,04 triliun. Tak lama setelah berita itu beredar, ahli tipografi, Thomas Phinney, menyangkal penelitian tersebut.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif