SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (tengah) menemani ronbongan Komisi VI DPR meninjau pembangunan Pasar Klewer, Solo, Jumat (2/9/2016). Komisi VI menuntut pembangunan Pasar Klewer selesai tepat waktu. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)
Pembangunan Pasar Klewer, kontraktor diminta tidak melayani permintaan yang tak sesuai dokumen kontrak.
Solopos.com, SOLO — Kalangan legislator Kota Solo meminta kontraktor pembangunan Pasar Klewer untuk fokus menyelesaikan pekerjaan sesuai yang tertulis dalam dokumen kontrak.
Kontraktor tak perlu melayani permintaan dari pihak lain yang tak sesuai dengan dokumen kontrak. Di sisi lain, semua pihak diminta menahan diri, tidak merecoki pekerjaan kontraktor sampai pembangunan Pasar Klewer selesai seluruhnya.
Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, mengatakan kontraktor sedang mengejar penyelesaian Pasar Klewer agar bisa diresmikan akhir Desember 2016. Menurutnya, kontraktor tidak perlu mengerjakan permintaan dari pihak lain yang tak sesuai dokumen kontrak.
“Masalah di luar teknis pekerjaan, tidak usah dikerjakan. Sesuai saja dengan kontrak kerja,” ujar dia saat diwawancarai Solopos.com di Gedung DPRD Solo, Selasa (25/10/2016).
Honda berharap jangan sampai masalah di luar dokumen kontrak menjadi alasan kontraktor bila pekerjaan tak selesai sesuai batas kontrak. Ia mengatakan hal itu perlu diwaspadai dan dihindari agar pasar itu bisa dimanfaatkan masyarakat mulai tahun depan.
“Kita berandai-andai saja. Tapi semoga itu [pasar tak selesai tepat waktu] tidak terjadi. Sesuai informasi terakhir, memang sudah tidak ada pihak yang meminta sesuatu kepada kontraktor di luar spesifikasi teknis,” terang politikus PDIP itu.
Jika pekerjaan tak selesai tepat waktu, ia meminta Pemkot Solo bertindak sesuai aturan perundang-undangan. Salah satunya memasukkan kontraktor dalam black list [daftar hitam].
Penelusuran Solopos.com di laman lpse.surakarta.go.id, Selasa, pemenang lelang pengadaan mekanikal dan elektrikal Pasar Klewer Barat adalah PT Astoria Perkasa Nusantara. Perusahaan yang beralamat di Jl. TB Simatupang No. 19-22 Kampung Rambutan, Jakarta Timur, DKI Jakarta, itu mengerjakan paket pekerjaan senilai Rp 16.569.736.000 dari pagu senilai Rp 16.588.736.000.