News
Senin, 24 Oktober 2016 - 01:00 WIB

LOWONGAN KERJA : 2.049 Orang Ikuti Seleksi Kerja Korea di UNS Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa kerja (Burhan Aris N./JIBI/Solopos)

Lowongan kerja di Korea diminati masyarakat.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 2.049 calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) mengikuti Ujian Tahap 1 (EPS-TOPIK) Sistem Poin Employment Permit System (EPS) di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Minggu (23/10/2016).

Advertisement

Ujian tersebut merupakan rangkaian seleksi penempatan TKI ke Korea melalui Program G to G untuk Sektor Perikanan, yang diadakan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja sama dengan UNS, serta sejumlah instansi terkait.

Ditemui wartawan seusai meninjau pelaksanaan Ujian Tahap 1 (EPS-TOPIK), Minggu, Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro, mengemukakan, seleksi yang diadakan di UNS tersebut merupakan kali ketujuh dilaksanakan.

Dia mengakui dalam seleksi kali ini lebih ketat dan selektif untuk meminimalisasi TKI yang melarikan diri atau pindah ke sektor lain di Korea.

Advertisement

Dia menjelaskan, model Sistem Poin EPS adalah menyeleksi CTKI tidak hanya melalui tes Bahasa Korea tetapi juga tes keterampilan dan kompetensi.

“Peserta ujian Bahasa Korea yang lulus, akan mengikuti tahap kedua berupa test kompetensi dan skill yang dijadwalkan November 2016,” ujar Agusdin.

Dengan diperketatnya persyaratan tersebut, diharapkan CTKI yang lolos nantinya adalah yang benar-benar mampu beradaptasi dengan pekerjaan di sektor perikanan.

Advertisement

Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Haryadi Agah, menambahkan, alasan para TKI yang pindah ke sektor lain, di antaranya karena faktor gaji.

“Setelah sampai Korea mereka kaget, kok yang bekerja di sektor manufaktur tinggi sekali dibanding yang di laut, mereka menghitung dan akhirnya loncat bekerja di darat, jadi ketertarikan upah minimun yang sangat tinggi di darat. Upah minimun itu 1 juta 200 ribu Won atau kisaran Rp13 juta- Rp700.000,” jelasnya.

Sementara itu, Indonesia EPS Center HRD Korea Jakarta, Jang Byunghyun mengatakan, jumlah TKI di Korea menempati urutan ke-3, dari 16 negara asal tenaga kerja yang bekerja di Korea. Pemerintah Korea memilih TKI, selain karena TKI sebagai pekerja yang baik, juga tercatat sebagai TKI legal , meski diakui ada TKI Ilegal, namun angkanya sangat rendah.

Dikemukakan, Ujian Tahap 1 (EPS-TOPIK) untuk Sektor Perikanan tahun ini hanya berlangsung di UNS Solo dengan menggunakan tiga Gedung Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP) UNS yang tersebar di 26 ruang. Ujian digelar dalam 2 sesi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif