News
Minggu, 23 Oktober 2016 - 06:00 WIB

Peringati Hari Santri, Kemenag Akan Lebih Perhatikan Pesantren

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta kirab Santri membawa bendera PBNU menuju Masjid Pathok Negoro, Mlangi,Gamping, Selasa (18/10/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Memperingati Hari Santri, Kemenag akan lebih memperhatikan pesantren.

Solopos.com, JAKARTA – Memperingati Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober, Kementerian Agama berjanji akan lebih memperhatikan pesantren.

Advertisement

Kepala Pusat Informasi dan Humas Setjen Kemenag Mastuki seperti diberitakan Kemenag.go.id, Sabtu (22/10/2016), menegaskan penetapan hari santri merupakan wujud pengakuan pemerintah atas perjuangan dan kiprah kalangan ulama dan santri pondok pesantren baik dalam konteks merebut kemerdekaan, mempertahankan, maupun mengisi pembangunan republik ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Agama telah melakukan sejumlah kebijakan penguatan kesetaraan kepada pondok pesantren, baik pada aspek regulasi, program, maupun anggaran. Kesetaraan regulasi memberikan payung hukum dan legalitas formalitas atas layanan dengan tanpa mengurangi substansi atau kualitas pesantren.

Terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) No 71 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan Mahad Aly menjadi salah satu contohnya. Melalui kebijakan ini, peran Mahad Aly sebagai wadah mencetak kader-kader ahli di bidang ilmu agama diharapkan akan semakin optimal. Dengan demikian, tradisi keilmuan pesantren yang sudah berlangsung berabad terus terlembagakan sekaligus mampu merespons gejala sosial.

Advertisement

Kesetaraan program mengharuskan adanya keberpihakan kebijakan dan program penguatan pesantren yang dilakukan negara. Sementara kesetaraan anggaran menjamin ketersediaan pembiayaan yang maksimal sehingga benar-benar diperlakukan secara adil antara institusi pesantren dengan institusi pendidikan lainnya.

Untuk memperluas akses pendidikan para santri misalnya, Kementerian Agama telah membuka Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Tidak kurang dari 5.000 santri telah menikmati kuliah di berbagai perguruan tinggi favorit di Indonesia dalam bebagai program studi. Tidak sedikit dari mereka yang menjadi dokter, insinyur, dosen, dan profesi lainnya. Banyak juga di antara mereka yang berhasil meraih akses untuk belajar di berbagai perguruan tinggi ternama di dunia, baik di Jerman, Korea, Jepang, Timur Tengah, dan lainnya.

Walhasil, seiring peringatan hari santri, Kementerian Agama akan meneguhkan komitmennya untuk terus memberikan perhatian dan memberdayakan santri dan pondok pesantren. Apalagi, santri selalu berdiri pada garda terdepan dalam komitmen integritas keislaman dan keindonesiaan.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif