Jatim
Sabtu, 22 Oktober 2016 - 16:05 WIB

HARI SANTRI NASIONAL : Ribuan Santri Madiun Ikuti Kirab Mobil Hias

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan santri se-Kota Madiun mengikuti peringatan Hari Santri Nasional di lapangan Gulun, Kota Madiun, Sabtu (22/10/2016) pagi. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Hari Santri Nasional, 6.000 santri se-Kota Madiun mengikuti apel dan kirab santri.

Madiunpos.com, MADIUN — Sebanyak 6.000 santri se-Kota Madiun merayakan Hari Santri Nasional dengan mengikuti apel dan kirab mobil hias di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Sabtu (22/10/2016) pagi.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di Lapangan Gulun, ribuan santri berkumpul mengenakan sarung bagi santri putra dan hijab bagi santri putri. Mereka mengikuti apel yang dilanjutkan kirab mobil hias di wilayah kota.

Sejumlah mobil juga dihias dengan berbagai ornamen dan hiasan khas ala pesantren. Beberapa anak juga terlihat mengenakan berbagai seragam tentara dan bersorban.

Salah seorang peserta kirab Hari Santri Nasional, Faiza Kurniawati, 13, mengatakan sangat senang bisa memperingati Hari Santri Nasional yang baru kali pertama dilaksanakan itu.

Advertisement

Bagi siswa MTs Negeri Kota Madiun ini, santri merupakan orang yang mendalami ilmu agama. Dia berharap ke depan peringatan Hari Santri bisa lebih meriah.

“Ini kan peringatan Hari Santri Nasional pertama, semoga para santri bisa lebih bersemangat dalam mendalami ilmu agama,” kata dia kepada Madiunpos.com.

Rois Suriyah PCNU Kota Madiun, Hafid Azazudin, mengatakan peserta apel dan kirab Hari Santri Nasional berasal dari berbagai pondok pesantren dan sekolah Islam se-Kota Madiun. Hari Santri Nasional ini bertujuan mengingatkan santri kepada para pahlawan dari kalangan pesantren yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk Kemerdekaan Republik Indonesia.

Advertisement

Hafid mengingatkan kepada santri untuk tetap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak mendiskreditkan warga lainnya berdasar suku agama ras dan antargolongan (SARA).

“Santri itu harus mempertahankan NKRI, itu harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Selain itu, santri juga tidak boleh membedakan warga lainnya dengan berdasar SARA. NKRI itu terdiri atas berbagai suku dan agama,” tegas dia.

Selain apel dan kirab santri, kata dia, dalam peringatan Hari Santri Nasional ini juga ada kegiatan donor darah serta acara kerohanian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif