Jogja
Sabtu, 22 Oktober 2016 - 21:20 WIB

10 Negara Sepakati Pengembangan Pariwisata di Asia Timur

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepuluh gubernur dari negara-negara anggota East Asia Inter Regional Tourism Forum (EATOF) menunjukkan hasil penandatanganan kesepakatan kerjasama untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di wilayah Asia Timur di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Sabtu (22/10/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Sebanyak 10 negara menyepakati pengembangan pariwisata di Asia Timur

Harianjogja.com, JOGJA-Sepuluh gubernur dari negara-negara anggota East Asia Inter Regional Tourism Forum (EATOF) menyepakati deklarasi kerjasama dalam rangka peningkatan sektor pariwisata di kawasan Asia Timur.

Advertisement

Melalui kerjasama ini diharapkan Jogja dapat belajar tentang pengembangan pariwisata di tingkat pedesaan dari negara lain.

“Tentunya, Jogja bisa belajar banyak dari provinsi-provinsi dari negara-negara [anggota EATOF] ini. Bisa belajar dari Tottori Prefecture [Jepang] yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan pariwisata di desa, di mana sumber daya manusianya sudah jauh punya pengalaman,” ujar Gubernur DIY Sultan HB X usai acara penandatanganan kerjasama The 15th East Asia Inter Regional Tourism Forum (EATOF) 2016 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Sabtu (22/10/2016).

Sultan mengatakan Jepang sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan pariwisata. Selain dapat belajar dari provinsi yang telah berpengalaman dalam mengembangkan pariwisata, Sultan juga mengharap adanya dialog dengan negara-negara yang memiliki visi yang sama dan sedang dalam upaya pengembangan sektor pariwisata di wilayahnya, seperti Vietnam dan Kamboja.

Advertisement

Lebih lanjut Sultan berharap tahun 2018 nanti Jogja sudah dapat belajar pengembangan pariwisata dari provinsi yang lain dari anggota EATOF yang telah berhasil mengembangkan potensi wisatanya. Salah satu upaya untuk mendorong perkembangan sektor ini di Jogja, kata Sultan, adalah dengan beroperasinya bandar udara internasional.

“Mungkin nanti kalau bandara internasional sudah selesai bisa lebih banyak bicara tentang rencana pengembangan lebih lanjut. Karena faktanya, seluruh provinsi [anggota EATOF] sudah memiliki bandara internasional yang memadai. Sedangkan Jogja belum, sudah ada tapi masih ada keterbatasan,” jelas Sultan.

Sepuluh provinsi yang hadir dalam penandatangan kesepakatan itu di antaranya Provinsi Gangwon dari Korea Selatan, DIY dari Indonesia, Tuv dari Mongolia, Serawak dari Malaysia, Cebu dari Filipina, Luang Prabang dari Laos, Siem Reap dari Kamboja, Tottori Prefecture dari Jepang, Jilin dari Tiongkok dan Quang Ninh dari Vietnam.

Advertisement

Sekretaris Jenderal EATOF, Kim Hak Chul mengatakan kesepakatan yang tertuang dalam deklarasi tersebut berasal dari aspirasi para anggota dalam upaya pengembangan pariwisata di wilayah Asia Timur. Terdapat delapan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian tersebut.

“Masing-masing negara akan saling mendukung atau berpartisipasi dalam setiap penyelenggaraan acara dari setiap anggota provinsi. Mendorong peningkatan keuntungan di sektor pariwisata, di mana setiap anggota akan aktif mengembangkan program tur wisata,” ujar Kim Hak Chul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif