Teknologi
Jumat, 21 Oktober 2016 - 15:45 WIB

SERBA LIMA : 5 Penelitian Absurd yang Cuma Bisa Dipahami Ilmuwan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Percobaan James Glaisher ke luar angkasa menggunakan balon udara (thepandorasociety.com)

Serba lima kali ini mengulas penelitian-penelitian aneh yang pernah dilakukan

Solopos.com, SOLO – Ilmu pengetahuan berkembang seiring waktu. Ilmuwan demi ilmuwan berusaha mengembangkan berbagai jenis ilmu pengetahuan. Dalam prosesnya, tidak semua penelitian lazim dilakukan. Bahkan ada ilmuwan yang dianggap melakukan tindakan-tindakan aneh atas nama ilmu pengetahuan.

Advertisement

Tindakan-tindakan tersebut bisa sangat berbahaya atau tidak bisa diterima akal sehat. Seperti berusaha ke luar angkasa menggunakan balon udara, berkomunikasi dengan makhluk Planet Mars, mengajarkan anjing cara membaca dan masih banyak lagi.

Dikutip Solopos.com dari listverse.com, Kamis (20/10/2016) ini lima usaha aneh yang pernah dilakukan demi ilmu pengetahuan.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari listverse.com, Kamis (20/10/2016) ini lima usaha aneh yang pernah dilakukan demi ilmu pengetahuan.

Ke Luar Angkasa dengan Balon Udara

Percobaan ini dilakukan oleh ilmuwan James Glaisher dan Henry Coxwell pada 5 September 1862. Keduanya mencoba ke luar angkasa menggunakan balon udara. Perjalanan tersebut berubah menjadi bencana, kurang lebih delapan kilometer dari atas permukaan laut, suhu turun hingga -20º celcius.

Advertisement

Mengajari Anjing Membaca

Penelitian aneh ini dilakukan oleh Sir John Lubbock, salah satu ilmuwan terkenal di jaman Victoria (1837-1901). Ia merupakan penemu istilah neolitik dan paleolitik. Sir John Bollock juga yang membawa penemuan lampu Thomas Alva Edison ke Inggris. Namun, ada satu penelitian Lubbock yang terbilang aneh, dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengajari anjingnya membaca.

Lubbock percaya anjing bisa memahami bahasa kompleks, bukan hanya satu atau dua kata. Dia menulis kalimat di sebuah papan hitam dan membuat anjingnya melihat kalimat itu terus-menerus. Menurut Lubbock ia berhasil mengajari anjingnya cara membaca, meski demikian, tidak ada yang melanjutkan penelitian Lubbock sepeninggalnya.

Advertisement

Mengajak Bicara Mahkluk Mars

Peneliti bernama Giovanni Schiaparelli, pada 1888 mengumumkan penemuan canali di Mars. Dalam bahasa Italia, canali, berarti saluran, yang bisa berarti saluran air atau saluran berupa sinyal. Di negara-negara berbahasa Inggris kata itu dianggap sebagai canals yang berarti danau buatan.

Kabar itu menyebabkan berbagai usaha untuk berkomunikasi dengan makhluk mars. Salah satu yang paling besar dilakukan oleh perempuan kaya asal Perancis pada 1892. Perempuan itu mengeluarkan biaya besar untuk membangun jaringan komunikasi berupa kaca-kaca raksa di beberapa negara di dunia. Kaca itu akan memantulkan cahaya berupa sandi morse dan diarahkan ke Planet Mars. Tujuannya agar dibalas oleh makhluk mars. Belum sempat dipraktikkan, fakta baru menyatakan Planet Mars menjauhi bumi dan kaca-kaca tersebut tidak akan terlihat dari Mars.

Advertisement

Memakan Apapun yang ada di bumi

William Buckland juga merupakan salah satu ilmuwan yang hidup di jaman Victoria. Dia juga disebut satu-satunya orang yang terang-terangan dibenci oleh Charles Darwin. Dikenal sebagai ahli geologi dan palaentologi, William Buckland juga memiliki satu obsesi aneh. Dia ingin memakan apapun yang ada di bumi dan mencatat rasanya demi generasi selanjutnya.

William dilaporkan pernah memakan tikus, aligator, kencing kelelawar, anak anjing, landak goreng, porpoises (sejenis lumba-lumba), harimau, hingga jantung mendiang Rajang Louis XIV.

Wawancara dengan Telepati

W.T. Stead merupakan editor dari The Pall Mall Gazette, koran harian sore di London yang terbiat antara 1865-1923. Stead dianggap sebagai individu yang memiliki kemampuan komunikasi sangat baik. Dengan kemampuannya, Stead mengklaim mampu berkomunikasi dengan orang menggunakan kekuatan pikiran.

Stead mengklaim mengirim pesan ke sekretarisnya menggunakan pikiran, memberi laporan kepada penulisnya meskipun terpisah negara, hingga mewawancarai politikus dengan kekuatan pikiran.

Stead merupakan korban tenggelamnya Titanic pada 1912, jurnalis kepercayaanya mengklaim mendapat laporan peristiwa tenggelamnya kapal dari Stead saat kejadian berlangsung.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif